ARTICLE AD BOX
loading...
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky disebut sebagai pengkhianat banga Yahudi. Foto/X/@ZelenskyyUa
MOSKOW - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mendapat banyak serangan kritik dari lawan-lawannya, terutama sejak memimpin negaranya dalam pergolakan dengan Rusia. Salah satu nan cukup menarik adalah tuduhan bahwa dia dianggap sebagai pengkhianat etnis Yahudi.
Tuduhan tersebut muncul seiring dengan narasi Rusia nan menuduh Zelensky mendukung golongan nasionalis ekstrem di Ukraina. Padahal, latar belakangnya sendiri diketahui sebagai seorang Yahudi nan dulunya pernah mengalami penindasan.
Kondisi semakin panas setelah pernyataan kontroversial dari pejabat tinggi Rusia seperti Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov. Belum lagi, Presiden Rusia Vladimir Putin menyebutnya sebagai kejelekan bagi orang-orang Yahudi.
Alasan Volodymyr Zelensky Disebut Pengkhianat Bangsa Yahudi oleh Rusia
1. Dukungan terhadap Kelompok Nasionalis Ekstrem
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, telah menuduh Zelensky sebagai ‘Nazi Murni’ dan pengkhianat bangsa Yahudi. Melansir Jerusalem Post, dalam sebuah wawancara dengan media Rusia beberapa waktu lalu, Lavrov melanjutkan tuduhan sebelumnya bahwa Zelensky sedang "menazifikasi" Kiev.
Melihat ke belakang, Rusia memang sering menuduh pemerintahan Zelensky di Ukraina mendukung golongan nasionalis ekstrem. Alasannya lantaran dia kerap berinteraksi dengan unit militer seperti Resimen Azov dan Aidar nan mempunyai kaitan dengan ideologi neo-Nazi.
Pada Agustus 2023 misalnya, Zelensky mengunjungi garis depan pertempuran di Donetsk dan berjumpa dengan beberapa unit militer, termasuk satu brigade nan didirikan dari sisa-sisa personil Resimen Azov. Di momen itu juga, dia dilaporkan berjumpa dengan Andrey Biletsky, pendiri Azov nan dikenal sebagai tokoh neo-Nazi.
Lebih jauh, Zelensky juga telah menghadapi tekanan dari golongan sayap kanan nan menentang penerapan perjanjian tenteram dengan Rusia sejak awal masa pemerintahannya. Ancaman dari kelompok-kelompok ini diduga mempengaruhi kebijakan Zelensky, sehingga dia dianggap mulai berdiskusi dengan nasionalis ekstrem agar bisa mempertahankan stabilitas pemerintahannya.
Baca Juga: Gencatan Senjata Versi Trump Jadi Pertaruhan Besar Putin
2. Dibandingkan dengan Adolf Hitler
Lavrov juga membikin pernyataan kontroversial dengan membandingkan Zelensky dengan Adolf Hitler nan menurutnya mempunyai darah Yahudi.
Ia menekankan bahwa kebenaran latar belakang Yahudi tidak menghalangi seseorang untuk mempunyai pandangan anti semit alias bekerja-sama dengan Nazi.
Tentu, pernyataan Lavrov memicu kecaman keras dari beragam pihak, termasuk Israel nan menuntut permintaan maaf dari Rusia. N
Namun, dia terus berupaya membenarkan narasi Rusia tentang "denazifikasi" Ukraina dengan menyatakan bahwa keberadaan seorang pemimpin Yahudi seperti Zelensky tidak membatalkan keberadaan golongan nasionalis ekstrem di negara tersebut.
3. Pernyataan Vladimir Putin
Pada sebuah kesempatan, Presiden Rusia Vladimir Putin pernah menyebut Volodymyr Zelensky sebagai kejelekan bagi orang-orang Yahudi. Putin menyatakan bahwa organisasi Yahudi sendiri merasa tidak diwakili oleh Zelensky dan menganggapnya mempermalukan nilai-nilai nan dijunjung tinggi oleh organisasi tersebut.
Berhubungan dengan support Zelensky untuk golongan nasionalis ekstrem, Putin menganggapnya sebagai pengkhianatan terhadap sejarah dan penderitaan nan dialami bangsa Yahudi akibat ideologi fasis dan Nazi.
Tuduhan ini juga dimaksudkan untuk memperkuat klaim Rusia bahwa invasi mereka ke Ukraina adalah bagian dari upaya "denazifikasi”, meskipun banyak pihak menilai argumen tersebut tidak berdasar dan lebih condong sebagai propaganda politik.
Itulah beberapa argumen Volodymyr Zelensky disebut sebagai pengkhianat bangsa Yahudi oleh Rusia.
(ahm)