ARTICLE AD BOX
Jakarta -
RS Polri menghentikan proses identifikasi alias disaster victim identification (DVI) korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat (Jakbar), meski ada korban nan belum teridentifikasi. Apa alasannya?
"Pertama, proses pencarian peralatan bukti di TKP sudah dihentikan dan sampai saat ini sudah tidak ada lagi pengiriman peralatan bukti maupun body part dari TKP ke pos DVI. nan kedua, sudah tidak ada lagi tambahan info antemortem dari pihak family nan merasa kehilangan keluarganya," kata Karo Dokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama kepada wartawan, Rabu (5/3/2025).
Dia mengatakan bagian tubuh nan ditemukan di letak kejadian juga sudah diperiksa. Dia mengatakan proses identifikasi bisa dilakukan lagi jika ada temuan baru.
"Yang ketiga semua body part dan properti sudah diperiksa baik secara medis maupun secara laboratoris. nan keempat namun demikian andaikan di kemudian hari ditemukan kembali peralatan bukti alias body part dan property milik orang nan dilaporkan lenyap di TKP, maka tim DVI bakal kembali menerima dan bakal meneruskan pemeriksaan terhadap peralatan bukti tersebut," ujarnya.
RS Polri telah menerima 16 kantong jenazah nan diduga berisi bagian tubuh korban. Sejauh ini, ada enam jenazah nan telah teridentifikasi dan sudah diserahkan ke pihak keluarga.
Enam jenazah tersebut yakni:
- Desty Eka Putri (24)
- Keren Shalom (21)
- Ade Aryati (29)
- Osima Yukari (29)
- Aulia Belinda (28)
- Zukhi Fitria Rahdja (42).
8 Jenazah Masih Misteri
Sebagaimana diketahui, ada 14 laporan orang lenyap usai kebakaran dahsyat nan menghanguskan Glodok Plaza pada 15 Januari 2025. Setelah dilakukan pencairan, petugas menemukan 16 kantong jenazah berisi potongan tubuh korban (body part).
Enam jenazah dari 14 laporan orang lenyap sudah sukses diidentifikasi. Namun, delapan orang lainnya tetap belum bisa diidentifikasi.
"Dari info laporan 14 orang nan hilang, sementara ini baru teridentifikasi enam. Sementara nan delapan lainnya belum dapat teridentifikasi," kata Kanit Kriminal Polres Metro Jakarta Barat AKP Diaz Yudhistira kepada wartawan, Rabu (5/4).
Karo Dokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama menjelaskan dari delapan orang nan belum teridentifikasi, enam orang di antaranya berjenis kelamin perempuan. Nyoman menjelaskan tim menemukan dua profil DNA laki-laki. Namun, DNA tidak cocok dengan seluruh profil perseorangan nan dilaporkan hilang.
"Terdapat dua profil DNA laki-laki nan tidak cocok dengan seluruh profil DNA perseorangan nan dilaporkan hilang. Dari korban, dari kantong jenazah dari sampel nan kita ambil semuanya rupanya kita temukan dua profil DNA full laki-laki tetapi tidak cocok dengan semua orang nan dilaporkan hilang," jelasnya.
(wnv/haf)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu