ARTICLE AD BOX
loading...
Rusia membantah telah meminta AS menarik pasukannya dari Eropa Timur. Foto/X
MOSKOW - Kremlin telah menolak klaim seorang pejabat senior Rumania nan menyatakan bahwa Rusia menuntut delegasi AS selama pembicaraan di Arab Saudi pada hari Selasa agar NATO menarik diri dari Eropa Timur.
Juru bicara Dmitry Peskov menanggapi atas tuduhan kepala staf presiden Rumania dan penasihat pertahanan dan keamanan nasional, Cristian Diaconescu, nan menyampaikan klaim tersebut kepada penyiar Antena3 pada hari Rabu, sebagaimana dilaporkan oleh Financial Times.
Saran tentang permintaan Rusia nan dilaporkan tersebut “tidak benar,” kata Peskov. Ia menekankan bahwa kekhawatiran Moskow mengenai “infrastruktur militer NATO nan bergerak perlahan menuju perbatasan kita sebagai bagian dari beberapa gelombang” bukanlah “rahasia bagi siapa pun.”
Diaconescu dilaporkan menuduh bahwa meskipun utusan Trump menolak tuntutan tersebut, "situasi dapat berubah dari jam ke jam alias dari hari ke hari" dan Washington akhirnya dapat menyerah.
FT juga mengutip "pejabat senior dari wilayah" anonim nan mengakui bahwa mereka "tidak percaya apa nan merasuki Trump..."
"Jadi, akibat dan kekhawatiran tetap ada bahwa Rusia mengelabui DC untuk melakukan sesuatu melalui dorongan terhadap Ukraina," sumber tersebut mengatakan kepada surat berita tersebut.
Baca Juga: Rusia Tetap Jadi Pemenang, Ukraina Kalah Memalukan
Menteri Pertahanan Polandia Wladyslaw Kosiniak-Kamysz menyatakan pada hari Rabu bahwa "penarikan pasukan AS adalah skenario nan tidak dipertimbangkan Polandia".
Setelah panggilan telepon antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari AS, Moskow dan Washington mengadakan pembicaraan di Arab Saudi untuk berupaya menormalisasi hubungan bilateral guna "mempertimbangkan kepentingan masing-masing." Kremlin sejak itu menyarankan agar Putin dan Trump dapat berjumpa langsung pada akhir bulan.
Badan keamanan dan politisi Barat cemas tentang kemungkinan penarikan pasukan AS dari negara-negara personil NATO di Eropa Tengah dan Timur, Bild telah melaporkan pada hari Rabu, mengutip sumber nan tidak disebutkan namanya. Tabloid tersebut menyatakan bahwa Rusia berupaya membikin AS secara radikal menurunkan kehadiran militernya di benua itu.