As Berencana Tutup 30 Kedutaan Dan Konsulat Di Seluruh Dunia

WASHINGTON - Pemerintahan Presiden AS Donald Trump sedang mempertimbangkan rencana untuk menutup nyaris 30 kedutaan dan konsulat AS di seluruh bumi sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi kehadiran pemerintah federal di luar negeri.

CNN melaporkan, arsip internal Departemen Luar Negeri, nan menguraikan rekomendasi oleh wakil menteri untuk manajemen, mengusulkan penutupan 10 kedutaan dan 17 konsulat, dengan kebanyakan berlokasi di Eropa dan Afrika.

Jabatan nan diidentifikasi untuk ditutup termasuk kedutaan besar di Malta, Luksemburg, Lesotho, Republik Kongo, Republik Afrika Tengah, dan Sudan Selatan, serta konsulat di Prancis, Jerman, Bosnia dan Herzegovina, Inggris, Afrika Selatan, dan Korea Selatan.

Masih belum jelas apakah Menteri Luar Negeri Marco Rubio telah menyetujui perubahan nan diusulkan. Penutupan tersebut dilaporkan bakal diimbangi dengan mengalihkan tanggung jawab ke misi-misi terdekat.

Dokumen internal tersebut juga merekomendasikan pengurangan jejak diplomatik AS di Irak dan Somalia beserta "pengubahan ukuran" misi-misi lainnya. Saran-saran tersebut termasuk membikin "pos-pos jejak ringan bergaya FLEX" dengan staf dan tanggung jawab terbatas serta mengonsolidasikan support konsulat ke dalam unit-unit unik di misi-misi nan lebih besar di negara-negara seperti Jepang dan Kanada.

Ketika ditanya tentang kemungkinan penutupan, ahli bicara Departemen Luar Negeri Tammy Bruce menolak untuk mengonfirmasi keaslian arsip tersebut alias memberikan info spesifik.

"Saya sarankan Anda untuk memeriksa dengan Gedung Putih dan presiden AS lantaran mereka terus mengerjakan rencana anggaran mereka," kata Bruce kepada wartawan selama bertemu pers harian.

“Jenis nomor dan apa nan condong kita lihat adalah pelaporan nan awal alias salah, berasas arsip nan bocor dari suatu tempat nan tidak diketahui,” tambahnya.

(ahm)