ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Kelompok pemberontak Houthi di Yaman nan didukung Iran berjanji untuk menargetkan kapal kargo Amerika Serikat (AS) di Laut Merah setelah serangan mematikan AS menghantam negara itu. Dalam pidato nan disiarkan televisi, pemimpin Houthi Abdulmalik al-Huthi menyerukan unjuk rasa perlawanan "sejuta orang" di seluruh wilayah nan dikuasai.
Dilansir AFP, Senin (17/3/2025), serangan pertama AS di Yaman di bawah Presiden Donald Trump menewaskan 31 orang dan melukai lebih dari 100 orang, menurut pejabat Houthi.
Serangan itu menyusul ancaman Houthi untuk memperbarui serangan terhadap pengiriman Israel di Laut Merah setelah jarak sejak Januari, ketika gencatan senjata perang Gaza dimulai.
"Amerika sekarang bakal dikenai embargo selama melanjutkan agresinya," kata Houthi.
"Kami bakal menghadapi eskalasi dengan eskalasi, dan kami bakal menanggapi musuh Amerika dengan menargetkan kapal induk dan kapal perangnya serta melarang kapalnya," tambahnya.
"Jika agresi Amerika terhadap negara kami berlanjut, kami bakal beranjak ke opsi eskalasi tambahan."
Serangan Houthi terhadap kapal kargo selama perang Gaza telah mengganggu rute krusial Laut Merah, nan biasanya membawa sekitar 12% lampau lintas pengiriman dunia. Houthi mendesak unjuk rasa besar pada Senin (17/3), peringatan kemenangan militer nan dirayakan oleh Nabi Muhammad pada abad ketujuh.
"Saya menyerukan kepada orang-orang terkasih kita untuk keluar besok pada peringatan Pertempuran Badar dalam pawai sejuta orang di Sanaa dan seluruh provinsi," katanya.
(rfs/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu