ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Ketua DPP PDIP Puan Maharani sempat berjumpa dan berbincang dengan Presiden Prabowo Subianto, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) saat retret kepala wilayah di Akmil Magelang. Apa sebetulnya makna dari pertemuan tersebut?
Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai momen pertemuan dengan para Presiden Indonesia itu menunjukkan kedewasaan Puan. Padahal, kata dia, PDIP tengah berada pada posisi nan kurang lezat dengan Prabowo, Jokowi, dan SBY
"Puan menunjukkan sikap politik nan dewasa. Meski secara politik PDIP kalah pilpres 2024 dari Prabowo, berkonflik keras dengan Jokowi, dan punya tembok tebal dengan SBY, tapi kehangatan politik selalu ditunjukkan oleh Puan. Tentu tak mudah sampai pada level ini, butuh kematangan dalam politik. Pengalaman politik nan panjang membikin Puan kian matang dan prilaku politiknya makin disukai publik," kata Adi saat dihubungi, Sabtu (1/3/2025).
Kemudian, Adi menilaii gestur politik Puan juga menyimbolkan tidak adanya bentrok antara PDIP dengan Prabowo, Jokowi, ataupun SBY. Politik bangsa pun jadi terlihat rukun.
"Gestur politik Puan menegaskan tak ada bentrok apapun dengan Prabowo, Jokowi, dan SBY. Justru sebaliknya keakraban nan terlihat. Politik bangsa jadi terlihat rukun lantaran elite akur dan tak saling berkofrontasi," jelasnya.
Selain itu, Adi memandang keakraban Puan dengan para Prabowo, Jokowi, dan SBY bisa mendinginkan suasana nan belakangan kian memanas. Terlebih, lanjut dia, sikap Megawati Soekarnoputri dalam merespons retret kepala daerah.
"Keakraban Puan dengan Prabowo, Jokowi, dan SBY tentu untuk mendinginkan suhu politik setelah ada petunjuk PDIP untuk memboikot retret di Jateng. Setidaknya kehadiran Puan bisa dilihat bahwa di internal PDIP sekalipun banyak nan anggap retret krusial dan bekerja sama dengan Prabowo langkah positif," tutur dia.
Lebih jauh, Adi juga memandang sikap kedewasaan Puan ini menggambarkan posisi Puan di PDIP. Dia berpandangan Puan lah nan berkesempatan meneruskan kepemimpinan di PDIP.
"Sikap politik Puan nan matang inilah nan kemudian membikin publik berkeyakinan bahwa Puan sosok nan tepat untuk melanjutkan kepemimpinan PDIP di masa-masa mendatang. Modal sosial dan politiknya cukup bagus terutama di terima di semua kalangan," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Puan Maharani turut menghadiri aktivitas upacara Parade Senja dan penurunan bendera Merah Putih saat retret kepala wilayah di Akmil Magelang, Jawa Tengah. Dalam kesempatan itu, Puan sempat bercengkerama berbareng Prabowo, Jokowi, dan SBY.
Dalam pengarsipan diterima, Kamis (27/2) malam, terlihat Puan sempat foto berbareng Prabowo dan para presiden terdahulu itu. Mereka kompak mengenakan seragam komponen persediaan (komcad) loreng-loreng.
Momen itu terjadi saat mereka sedang sama-sama berada di ruang transit. Puan datang pula berbareng Ketua MPR RI Ahmad Muzani dan Ketua DPD RI Sultan B Najamuddin.
(maa/idh)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu