ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Pegadaian kembali membuktikan perannya sebagai penggerak utama dalam inisiatif pembangunan berkepanjangan dengan menjadi koordinator dalam kerjasama 23 BUMN berbareng Universitas Jenderal Soedirman. Belum lama ini, Pegadaian menghadirkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan sistem Reverse Osmosis (RO) air laut di Pondok Pesantren Darussalam Al-Gontory, Batam.
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Pegadaian dalam mendukung program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sekaligus mendukung penerapan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, khususnya TPB 6, ialah Air Bersih dan Sanitasi Layak, serta TPB 7, Energi Bersih dan Terjangkau.
Sebagai lembaga pendidikan nan berkedudukan krusial dalam membentuk karakter generasi muda, Pondok Pesantren Darussalam Al-Gontory selama ini menghadapi tantangan besar dalam akses air bersih dan listrik nan memadai. Kondisi ini mempengaruhi operasional pesantren serta kesejahteraan para santri. Menyadari urgensi tersebut, Pegadaian mengambil inisiatif untuk mengkoordinasikan upaya berbareng dalam menyediakan solusi berbasis teknologi nan berkepanjangan dan berakibat jangka panjang.
Direktur Jaringan, Operasi, dan Penjualan Pegadaian, Eka Pebriansyah menegaskan inisiatif ini bukan sekadar bantuan, melainkan langkah strategis untuk membangun keberlanjutan daya dan air bersih bagi organisasi pesantren.
"Kami percaya bahwa pendidikan berbobot kudu ditunjang dengan prasarana dasar nan memadai. Dengan tersedianya listrik berbasis daya terbarukan dan sistem penyediaan air bersih nan berkelanjutan, kami berambisi para santri dapat belajar dengan lebih nyaman dan produktif. Sinergi ini membuktikan bahwa BUMN dapat bekerja berbareng untuk menciptakan akibat nyata bagi masyarakat nan membutuhkan," ujar Eka dalam keterangannya, Senin (3/3/2025).
Dalam proyek ini, sistem PLTS nan diterapkan mempunyai kapabilitas nan memungkinkan pasokan listrik nan stabil untuk mendukung operasional pesantren dan sistem RO secara mandiri.
Di sisi lain, sistem Reverse Osmosis (RO) air laut nan diterapkan bisa menyaring air laut menjadi air bersih dengan kapabilitas 1.000 liter per jam serta menyediakan 300 galon air minum per hari. Hasil pengetesan menunjukkan bahwa kualitas air nan dihasilkan mempunyai Total Dissolved Solids (TDS) di bawah 50 ppm, sesuai standar kepantasan konsumsi.
Dengan teknologi ini, Pondok Pesantren Darussalam Al-Gontory sekarang mempunyai akses air bersih nan layak dan berkelanjutan, sehingga santri tidak lagi mengalami hambatan dalam pemenuhan kebutuhan dasar mereka. Melalui program ini, Pegadaian tidak hanya membantu santri, namun juga penduduk sekitar nan turut menggunakan akomodasi air dan listrik ini.
Acara serah terima akomodasi ini berjalan di Pondok Pesantren Darussalam Al-Gontory dan dihadiri oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Batam, Reza Khadafy serta Ketua Tim Pelaksana dari Universitas Jenderal Soedirman Tamad. Pemimpin pondok pesantren, Ustadz Taten Rustandi, menyampaikan apresiasi mendalam pemimpin support Pegadaian dan para mitra nan telah mewujudkan solusi nyata bagi lingkungan pesantren.
"Kami sangat berterima kasih atas kepedulian nan diberikan. Dengan adanya listrik nan stabil dan air bersih, santri kami bisa lebih konsentrasi dalam menimba pengetahuan tanpa kudu menghadapi kesulitan dalam kehidupan sehari-hari. Ini bukan hanya bantuan, tetapi investasi dalam masa depan generasi muda," ungkapnya.
Lebih dari sekadar support infrastruktur, program ini mencerminkan komitmen Pegadaian dalam membangun ekosistem nan inklusif dan berkelanjutan. Dengan adanya sistem PLTS dan RO ini, pesantren dapat menghemat biaya operasional, mengurangi ketergantungan pada sumber daya eksternal, serta memberikan akibat positif bagi lingkungan dengan mengurangi emisi karbon dan konsumsi daya fosil.
(akn/ega)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu