Pesona Kota Wamena melalui Karya Fashion Didiet Maulana

Pesona Kota Wamena melalui Karya Fashion Didiet Maulana

Perancang busana Didiet Maulana sangat terpesona dengan keindahan budaya Papua Pegunungan, terutama Kota Wamena. Ia jatuh cinta dengan keramahan penduduk Wamena dan keindahan alamnya. Hal ini menginspirasi Didiet untuk menciptakan sebuah karya busana dari Ikat Indonesia by Didiet Maulana yang diberi judul ‘Love Letter for Wamena’.

“Koleksi ini terinspirasi dari perjalanan pertama saya ke Papua Pegunungan. Saya terkesan dengan keramahan penduduk setempat dan keindahan alamnya,” ujar Didiet kepada Kompas.com di Plaza Indonesia Men’s Fashion Week 2024.

Dalam setiap desainnya, Didiet memasukkan elemen khas Wamena, termasuk Noken. Noken adalah tas tradisional Papua yang terbuat dari serat kayu. Didiet menjelaskan bahwa Noken bukan hanya sekadar tas, tetapi juga memiliki makna yang sangat personal bagi masyarakat Papua.

“Ciri khas Noken dari Papua Pegunungan adalah anyaman berbentuk angka delapan. Tas ini bukan hanya digunakan untuk membawa barang, tetapi juga untuk membawa bayi oleh para ibu,” ungkap Didiet.

Selain itu, Didiet juga menambahkan detail keindahan Wamena melalui bulu-bulu burung dan warna-warna tanah yang identik dengan Papua Pegunungan. Potongan kain transparan pada busananya terlihat seperti bulu burung, dan motif-motifnya terinspirasi dari warna bumi dan kayu.

Desainer berusia 43 tahun tersebut juga menampilkan keindahan bunga Kurulu khas Wamena melalui payetan dan bordiran pada setiap busana koleksinya. Aksesoris seperti kalung batang anggrek juga menambah sentuhan budaya Wamena dalam penampilan para modelnya.

Total ada 30 busana yang ditampilkan dalam show kali ini, dan Didiet mengundang beberapa rekannya dari Papua untuk menyaksikan langsung koleksi ‘Love Letter for Wamena’. “Saya senang bisa menggabungkan pengalaman pribadi saya dalam koleksi ini untuk menginspirasi tema terbaru saya,” tambah Didiet.

Dengan koleksi ‘Love Letter for Wamena’, Didiet Maulana tidak hanya menunjukkan apresiasi terhadap keindahan budaya Papua Pegunungan, tetapi juga memberikan penghormatan kepada keramahan penduduk Wamena dan keajaiban alamnya. Karya-karya Didiet tidak hanya sekadar busana, tetapi juga merupakan cerminan dari rasa cinta dan kagumnya terhadap tempat-tempat yang telah menginspirasinya.

Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *