Hamas Kecam Netanyahu Tunda Bebaskan Tahanan Palestina: Ganggu Perjanjian

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Hamas mengecam keputusan Israel nan menunda pembebasan tahanan Palestina. Hamas menyoroti argumen Israel nan menuding upacara penyerahan sandera adalah "memalukan".

Hamas mengatakan perihal itu sebagai dalih untuk menghindari tanggungjawab Israel berasas perjanjian gencatan senjata Gaza.

"Keputusan Netanyahu mencerminkan upaya nan disengaja untuk mengganggu perjanjian, merupakan pelanggaran nan jelas terhadap ketentuannya, dan menunjukkan kurangnya keandalan pendudukan dalam melaksanakan kewajibannya," kata personil Hamas bagian politik, Ezzat El Rashq, dalam pernyataannya, dilansir Al Arabiya, Minggu (23/2/2025).

Sementara itu dilansir Aljazeera, Hamas menilai upacara penyerahan tahanan bukanlah penghinaan terhadap para sandera nan dibebaskan. Justru menurutnya, upacara tersebut merupakan perlakuan manusiawi.

"Upacara penyerahan tahanan tidak termasuk penghinaan terhadap mereka, tetapi justru mencerminkan perlakuan manusiawi nan mulia terhadap mereka", kata Hamas, merujuk pada penyelenggaraan pembebasan tawanan.

Hamas meminta mediator untuk kombinasi tangan untuk mendesak Israel untuk mematuhi ketentuan kesepakatan.

Sementara itu, family tahanan Palestina mengaku kecewa dan marah dengan dibatalkannya pembebasan tahanan dari Israel.

"Keluarga para tawanan perang berada dalam keadaan marah, sedih, dan dendam, dan para mediator kudu melakukan bagian mereka saat mereka mulai menyelesaikannya sehingga family para tawanan perang dapat bersukacita atas pembebasan tawanan perang mereka nan semestinya dibebaskan hari ini," kata salah satu warga, Bassam al-Khatib.

"Anda telah menerima tawanan perang Anda, jadi kenapa menunda penyerahan tawanan perang Palestina kami? Ini adalah sesuatu nan menyakitkan hati, kurangnya komitmen dan mengabaikan semua standar dan norma internasional, dan mengabaikan negara-negara nan mensponsori perjanjian ini," tambahnya.

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menunda pembebasan tahanan Palestina berasas kesepakatan gencatan senjata Gaza. Penundaan pembebasan tahanan itu bakal dilakukan hingga Hamas mengakhiri 'upacara nan dianggap memalukan' saat menyerahkan sandera Israel.

"Mengingat pelanggaran berulang Hamas --termasuk upacara memalukan nan tidak menghormati sandera kami dan penggunaan sandera secara sinis untuk propaganda-- telah diputuskan untuk menunda pembebasan penduduk Palestina nan direncanakan kemarin (Sabtu) hingga pembebasan sandera berikutnya dipastikan, tanpa upacara nan memalukan", kata instansi Netanyahu dalam sebuah pernyataan, dilansir AFP, Minggu (23/2/2025).

Diketahui, sejak gencatan senjata bertindak pada 19 Januari, Hamas telah membebaskan 25 sandera Israel. Pembebasan sandera tersebut disiapkan dalam 'upacara', terlihat golongan militan mengarak para tawanan di atas panggung, tawanan juga melambaikan tangan kepada penduduk Gaza nan berkumpul untuk menyaksikan aktivitas tersebut. Para tawanan juga berbincang melalui mikrofon.

Dalam upacara tersebut, para sandera juga diberikan sertifikat dalam bahasa Ibrani untuk menandai berakhirnya penahanan mereka sebelum diserahkan kepada petugas Palang Merah, nan selanjutnya diserahkan kepada pasukan Israel.

Lihat juga Video: Israel Tunda Pembebasan Ratusan Tahanan Palestina

(yld/gbr)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu