Hubungan As Dan Ukraina Sudah Memburuk, Berikut 3 Faktanya | Family Opera Initiative

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

loading...

Hubungan AS dan Ukraina sudah sangat memburuk. Foto/X/@G_Yakovleff

MOSKOW - Hubungan antara AS dan Ukraina sekarang tengah mengalami “kehancuran total,” dengan Vladimir Zelensky mencoba melawan Presiden Donald Trump atas nama ‘Deep State’ Amerika.

Itu diungkapkan Andrey Telizhenko, mantan Sekretaris ke-3 di Kedutaan Besar Ukraina di AS, mengatakan kepada RT. Namun, ‘Deep State’ sendiri tampaknya juga mulai renggang, dia memperingatkan.

Hubungan AS dan Ukraina Sudah Memburuk, Berikut 3 Faktanya

1. Zelensky dan Trump Saling Kecam

Washington dan Kiev baru-baru ini terlibat dalam pertengkaran sengit, dengan Zelensky dan Trump, serta pejabat tinggi lainnya, saling tuduh di depan umum. Di antaranya, Zelensky menyatakan bahwa presiden AS “hidup dalam gelembung disinformasi” nan diduga diciptakan oleh Rusia.

Pemimpin Ukraina itu juga menolak kesepakatan nan diusulkan nan bakal memberi AS akses ke mineral tanah jarang negaranya sebagai kompensasi atas support militer. Selain itu, dia membantah perkiraan Trump tentang jumlah support nan diterima Kiev, dengan menyatakan bahwa Kiev apalagi belum menerima separuh dari jumlah nan dikutip.

Trump, pada bagiannya, telah mencap Zelensky sebagai "diktator tanpa pemilihan umum," dengan menyatakan bahwa pemimpin Ukraina itu mempunyai ranking persetujuan nan sangat rendah di negaranya.

Baca Juga: Rusia Tetap Jadi Pemenang, Ukraina Kalah Memalukan

2. Zelensky Tidak Memiliki Kredibilitas

Pertengkaran nan sedang berjalan itu merupakan "kehancuran total semua hubungan" antara Washington dan Kiev, kata Telizhenko, nan menunjukkan bahwa Zelensky telah kehilangan kesempatannya untuk mempunyai bunyi dalam negosiasi potensial untuk mengakhiri permusuhan Rusia-Ukraina.

Zelensky tidak pernah mempunyai hubungan nan sangat berkawan dengan presiden AS, mantan diplomat itu mencatat, mengutip janji-janji Kiev nan diingkari "untuk menyelidiki korupsi family pidana Biden" di Ukraina pada tahun 2019, selama masa kedudukan pertama Trump.

"Sayangnya, mereka berbohong. Mereka mendusta kepada Presiden Trump saat itu; mereka mendusta kepada Presiden Trump sekarang. Jadi sekarang Zelensky sama sekali tidak punya kredibilitas. Dia presiden nan tidak sah, dan hubungan antara Ukraina dan Amerika Serikat sedang berantakan,” kata Telizhenko.

Perilaku Zelensky sebagian besar berasal dari keyakinannya bahwa dia tetap mendapat support penuh dari Deep State AS,” Telizhenko menegaskan, namun mencatat bahwa kekuatan misterius nan susah dipahami itu sendiri sudah “berantakan”.

3. Zelensky Didukung Aktor-aktor Deep State

“Pertama-tama, Zelensky mengira dia didukung oleh kaum globalis di Deep State. Itulah sebabnya dia melawan Washington; itulah sebabnya dia melawan presiden AS. Dia tidak pernah didukung oleh Biden. Biden hanyalah gambaran. Dia didukung oleh Deep State, Nulands, Clinton, Soros, apa pun. USAID dan CIA. Itulah sebabnya dia mengira dia punya kekuatan untuk melawan presiden petahana,” jelas Telizhenko.

Mantan diplomat itu juga mendesak ketua AS untuk membersihkan semua pemasok AS, baik intelijen maupun diplomatik, nan saat ini aktif di Ukraina, nan menunjukkan bahwa mereka telah bekerja secara efektif untuk "rezim Kiev" dan bukan Washington.

"Dia perlu mengeluarkan mereka dari Ukraina, dan kemudian dia pada dasarnya bisa mendapatkan gambaran normal tentang apa nan terjadi di Kiev. Sampai saat itu, pemerintahan Trump tidak bakal mengerti dan bakal disabotase atas semua nan terjadi saat ini di Ukraina," tegas Telizhenko.

(ahm)