Intelijen Jerman: Pandemi Covid Kemungkinan Dipicu Kecelakaan Lab Wuhan

Sedang Trending 5 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Badan intelijen luar negeri Jerman, Bundesnachrichtendienst (BND) menyimpulkan, merebaknya pandemi virus corona di seluruh bumi pada tahun 2020 kemungkinan besar dipicu oleh kecelakaan di laboratorium Cina nan melakukan penelitian virus, media Jerman melaporkan pada hari Rabu (12/3).

Pandemi COVID-19 menyebabkan kematian jutaan orang di seluruh bumi akibat penyakit pernapasan akut, sementara akibat berkepanjangan dari musibah tersebut terus mengganggu ekonomi dunia dan memicu ketegangan sosial.

Menurut laporan di surat berita Jerman "Sddeutsche Zeitung" dan "Zeit", BND mendasarkan kesimpulannya pada kajian materi dari domain publik dan nan dikumpulkannya selama penyelidikan dengan nama sandi "Saaremaa."

Metode penelitian virus berisiko di laboratorium Wuhan

Materi tersebut, nan sebagian berasal dari Institut Virologi Wuhan, mengindikasikan bahwa ada beberapa metode penelitian berisiko nan digunakan di sana, diperparah dengan pelanggaran patokan keselamatan laboratorium, kata laporan tersebut.

Laporan itu mengatakan ada bukti bahwa para peneliti di Wuhan melakukan apa nan disebut penelitian gain-of-function, di mana virus nan ada di alam dimanipulasi. Penelitian semacam itu dapat menyebabkan perubahan dalam langkah virus menyebabkan penyakit, penularannya, dan jenis inang nan dapat diinfeksinya.

Ada juga indikasi telah terjadi banyak pelanggaran peraturan keselamatan di laboratorium bersangkutan, menurut laporan tersebut.

Apa kata Cina tentang asal-usul COVID?

BND mencapai kesimpulannya pada awal tahun 2020, kata laporan media, dan memberi ranking kemungkinan 80% hingga 95%, tetapi penilaian tersebut dirahasiakan dari publik pada saat itu.

Cina selalu membantah bahwa laboratorium Wuhan bertanggung jawab atas merebaknya Covid-19.

Namun, pada bulan Januari, dinas rahasia AS, CIA, mengatakan bahwa mereka juga beranggapan bahwa virus corona nan menjadi penyebab pandemi, nan diberi nama resmi SARS-CoV-2, kemungkinan berasal dari laboratorium, meskipun mereka memperingatkan bahwa mereka mempunyai "keyakinan nan rendah" terhadap temuan tersebut. Kepolisian Federal AS, FBI, juga membikin pernyataan serupa pada bulan Maret 2023.

Teori lain nan telah diajukan adalah bahwa pandemi pertama kali merebak pada tahun 2019 di sebuah pasar nan menjual daging hewan liar di Wuhan.

Diadaptasi dari tulisan DW bahasa Inggris

(ita/ita)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu