Israel Tidak Pernah Khawatir Jika Mesir Melakukan Serangan Mendadak Seperti Hamas, Kenapa?

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

loading...

Israel tidak pernah cemas jika Israel bakal meluncurkan serangan mendadak seperti Hamas. Foto/X

GAZA - Tentara Israel tidak bersiap menghadapi serangan mendadak Mesir, lantaran skenario seperti itu tidak ada. Itu diungkapkan komandan Divisi Militer ke-80 Brigadir Jenderal Itamar Ben Haim.

Divisi tersebut bertanggung jawab untuk menjaga perbatasan Israel dengan Mesir.

Brigadir Jenderal Itamar Ben Haim menyampaikan komentarnya dalam sebuah percakapan dengan masyarakat di Israel selatan awal minggu lalu, menyusul buletin nan beredar di Israel dari sumber tidak resmi tentang tentara Mesir nan mengumpulkan pasukan dan tank di Sinai sebagai persiapan untuk serangan mendadak terhadap negara pendudukan tersebut.

Penduduk setempat nan berbincang dengan sang jenderal tampaknya cemas bakal terulangnya serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober, tetapi dengan kekuatan nan lebih besar.

Israel Tidak Pernah Khawatir jika Mesir Melakukan Serangan Mendadak seperti Hamas, Kenapa?

1. Israel dan Mesir Memiliki Perjanjian Damai

“Tidak ada skenario di mana tentara Mesir melancarkan serangan di wilayah ini. Kami tidak mempersiapkannya lantaran kami tidak melihatnya ada dalam jangka waktu dekat,” kata Haim, dilansir Middle East Monitor.

“Anda kudu peduli dengan perjanjian [perjanjian tenteram antara Israel dan Mesir], lantaran pada akhirnya kami melakukan apa nan kami bisa. IDF [Pasukan Pertahanan Israel] memerlukan lebih banyak pasukan di Yudea dan Samaria [Tepi Barat nan diduduki], Lebanon, Gaza, dan Yordania, dan pada akhirnya, kami mempersiapkan apa nan kami perkirakan. Menurut perkiraan saya, serangan seperti nan Anda gambarkan di sini tidak bakal terjadi dalam waktu dekat. IDF mempersiapkan apa nan kami anggap wajar. Saya tidak memperkirakan serangan seperti itu bakal terjadi dalam beberapa tahun mendatang, dan jika memang ada, kami bakal tahu gimana mempersiapkannya.”

Baca Juga

Panggil 400.000 Tentara Cadangan, PM Israel Siapkan Perang Besar di Gaza


2. Mesir Bukan Jadi Masalah Prioritas bagi Israel

Rabu lalu, Kepala Staf IDF nan bakal lengser, Herzi Halevi, menyatakan bahwa Mesir dapat menjadi ancaman keamanan nan mengejutkan bagi Israel, mengingat laporan Israel tentang bala support militer Mesir dan perubahan dalam penempatan pasukan Mesir di Sinai.

“Kami sangat cemas tentang perihal ini,” kata Halevi. “Tetapi ini bukan prioritas utama kami, kudu kami katakan itu. Kami kudu mengutamakan masalah kami.”

Ia mencatat bahwa Mesir mempunyai pasukan nan besar, dengan senjata canggih, pesawat terbang, kapal selam, kapal rudal, dan sejumlah besar tank canggih serta pasukan darat.

“Namun, situasi saat ini tidak menimbulkan ancaman langsung, tetapi dapat berubah dengan cepat.” Tentara Mesir, tambahnya, dapat berada di bawah kepemimpinan nan berbeda “dalam semalam”.

3. Israel Tak Berani Memprovokasi Mesir

Duta Besar Israel untuk Washington, Yechiel Leiter, memicu kemarahan di Mesir sebulan lampau ketika dia menyatakan bahwa Mesir melanggar perjanjian tenteram dan membangun pangkalan militer untuk melancarkan serangan.

“Ada pangkalan nan sedang dibangun, dan pangkalan-pangkalan itu hanya dapat digunakan untuk operasi ofensif dan senjata ofensif,” katanya.

“Ini pelanggaran nan jelas. Untuk waktu nan lama, masalah ini telah dikesampingkan, tetapi terus berlanjut. Ini adalah masalah nan bakal kami bahas, segera dan dengan sangat tegas.”

Tuduhan Leiter muncul meskipun Israel melanggar perjanjian tenteram dengan menempatkan pasukannya di poros Philadelphia nan bertentangan dengan ketentuannya.

Israel menghapus klip video nan mendokumentasikan pernyataan Leiter dari internet, tetapi kementerian luar negeri di negara pendudukan itu tidak membantah pernyataannya, nan membikin Mesir marah.

(ahm)