ARTICLE AD BOX
Sumba Timur -
Kementerian Transmigrasi menggelontorkan biaya sebesar Rp 28 miliar untuk pembangunan prasarana dan pemberdayaan masyarakat di area transmigran Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dana ini merupakan bagian dari Anggaran Belanja Tambahan (ABT) sebesar Rp 76,6 miliar nan dialokasikan untuk Provinsi NTT.
Menteri Transmigrasi, Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara, menyatakan penggelontoran biaya itu sebagai realisasi program Pengembangan Permukiman Transmigrasi (PPK Trans). Dia menyebut Sumba Timur menjadi salah satu penerima anggaran terbesar di Provinsi NTT pada tahun 2025.
"Dari Rp 76,6 miliar untuk NTT, Rp 28 miliar dialokasikan untuk Sumba Timur. Ini besar sekali, dan saya jamin Sumba Timur jadi nan terbesar di provinsi ini tahun ini," kata Iftitah dalam kunjungannya di Desa Laindeha, Sumba Timur, NTT, Sabtu (19/7/2025).
Dia menyebut anggaran itu bakal digunakan untuk beragam proyek strategis. Di antaranya, penyediaan empat unit sarana air bersih, peningkatan jalan sepanjang 3 kilometer, rehabilitasi gedung sekolah dasar, hingga perbaikan akomodasi toilet.
Selain itu, pihaknya juga memberikan support sarana produksi pertanian, meja tenis meja, serta akomodasi rumah ibadah seperti patung persembahan, stola, dan mimbar.
"Semua ini untuk mendukung kehidupan masyarakat nan lebih sejahtera, aman, dan nyaman," tutur Iftitah.
Di sisi lain, menurut Iftitah Sumba Timur berpotensi menjadi pusat investasi peternakan sapi skala besar. Dia menyebut ada penanammodal Brasil memandang Sumba Timur sebagai letak ideal untuk pengembangan peternakan sapi, karena kondisi geografis dan iklimnya nan mendukung.
"Beberapa waktu lalu, saya berjumpa penanammodal dari Brasil nan sudah mempunyai peternakan sapi seluas 800 hektare di area transmigrasi Melolo, Sumba Timur. Mereka bilang, Sumba Timur sangat cocok untuk pengembangan sapi, lantaran di Brasil sendiri jumlah sapi melampaui jumlah penduduk," ujar Iftitah.
Dia mengatakan bahwa populasi sapi di Brasil mencapai 260 juta ekor. Angka ini lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduknya ialah 230 juta.
Karena itu, Brazil mau mengekspor skill dan teknologi peternakan mereka ke Indonesia. Iftitah menyatakan potensi ini bakal difasilitasi oleh Kementerian Transmigrasi, dengan angan manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat setempat.
"Kami bakal bantu gimana investasi ini bisa memberi akibat positif bagi masyarakat Sumba Timur, bukan hanya untuk investor," tegasnya memastikan.
(ond/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini