ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana merespons penolakan sejumlah siswa di Papua terhadap program makan bergizi gratis (MBG). Dadan menghormati pihak-pihak nan tak mau menerima program tersebut.
"Kita itu memberikan kewenangan kepada anak-anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui dan lain-lain. Kalau nan berhak, tidak mau menerima, kita hormati," kata Dadan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2/2025).
Dadan menekankan program ini bakal diberikan kepada mereka nan berhak. Jika ada nan berkuasa tidak menerima, menurutnya tak menjadi persoalan.
"Ya kan ini program, program diberikan kepada nan berhak. Kalau nan berhaknya tidak mau menerima, ya kita hormati kan gitu. Sesederhana itu," imbuhnya.
Diketahui, tindakan tolak program makan bergizi cuma-cuma nan dilakukan oleh sejumlah siswa terjadi di beberapa wilayah di Papua, salah satunya di Nabire, Papua Tengah pada Senin (17/2). Mereka berunjuk rasa imbas rumor sejumlah pelajar di Pulau Jawa keracunan dari menu MBG.
"Mereka juga tidak menginginkan makan gratis, melainkan sekolah gratis. Menurut para pelajar tersebut, untuk makanan, orang tua mereka sudah menyiapkannya," kata Kapolres Nabire AKBP Samuel Dominggus Tatiratu kepada wartawan.
Sejumlah siswa SMA di Jayawijaya juga menggelar demo menolak MBG. Massa menuntut agar pemerintah memprioritaskan pendidikan gratis.
"Mereka menuntut pendidikan cuma-cuma dan menolak program MBG dari pemerintah pusat. Dan kasus demo ini sama dengan nan terjadi di beberapa kota di Papua," kata Wakapolres Jayawijaya Kompol I Wayan Laba dalam keterangannya, Senin (17/2).
(rfs/eva)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu