Kisah Dokter Italia Jadi Penjelajah Waktu Akibat Kerusakan Otak

Sedang Trending 5 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Tiba-tiba saja master Pierdante Piccioni menjadi penjelajah waktu. 12 tahun kehidupannya lenyap dari ingatan setelah menderita kerusakan otak akibat kecelakaan mobil pada 2013.

Ketika siuman di rumah sakit, laki-laki itu mengira tetap hidup pada 2001. Ia tidak bisa mengenali istrinya alias putra-putranya nan sudah dewasa.

Hilang ingatan ini membikin Pierdante alias Pier, sapaan akrabnya, tidak bisa melakukan praktik kedokteran. Dalam keadaan syok, dia pun berupaya mencari tahu siapa dirinya.

Melalui penelusuran ribuan email, dia menemukan sisi gelapnya.

Kisah luar biasa ini menjadi inspirasi serial TV Italia tentang seorang master muda nan tertembak dan kehilangan 12 tahun ingatannya, seperti Pier.

Aktor Pierpaolo Spollon (kanan) memegang poster karakter TV RAI nan diperankannya di depan wajah Pierdante Piccioni. Sementara itu, Piccioni melenturkan lengan dan mengepalkan tangan seolah menunjukkan kekuatan. Momen ini diabadikan di Festival Series Mania, Lille, Prancis, pada 21 Maret 2022. Sylvain Lefevre / Getty Images Pier Piccioni menjadi inspirasi serial TV Italia Doc - Nelle tue mani. Di foto ini, terlihat Pierpaolo Spollon, pemeran serial tersebut, menutupi wajah Piccioni dengan foto karakter TV nan dia perankan.

Pier terbangun dari koma pada 31 Mei 2013.

Ia terbaring di tempat tidur UGD rumah sakit nan dipimpinnya di Kota Lodi, Italia.

"Hal pertama nan saya lihat adalah sinar putihyang rupanya adalah sinar dari ruang darurat darurat. Saya koma sekitar enam jam dan ketika bangun, hanya mata rekan-rekan saya nan terlihat."

"Mereka bertanya, 'Tanggal berapa hari ini?'. Saya berpikir selama lima alias enam detik, lampau menjawab, '25 Oktober 2001'."

Tatapan Pier tertuju kepada rekannya nan sedang mengetik di iPad, perangkat nan belum ada pada 2001.

Pada tahun itu, sebagian ponsel hanya bisa menelepon, mengirim pesan teks, dan menerima info buletin sederhana.

Koleksi ponsel dari awal tahun 2000-an.Roman Mykhalchuk / Getty ImagesPier hanya bisa mengingat ponsel keluaran tahun 2001 nan terbatas pada pencarian situs dasar, panggilan telepon, dan pengiriman SMS.

Perubahan teknologi bukanlah berita paling mengejutkan bagi Pier.

Rekannya menawarkan untuk memanggil istrinya ke UGD. Pier tidak sabar mau berjumpa dengan pasangannya itu.

  • Kisah pemuda nan terbangun dari koma dan tiba-tiba lancar berbincang bahasa Prancis
  • Misteri kenapa ada nan mendadak jadi jenius setelah kecelakaan
  • 'Saya baru tersadar dari koma dan rupanya saya telah melahirkan'

Namun, sosok wanita nan masuk ke ruangan terlihat sedikit berbeda. Di mata Pier, wanita itu terlihat mirip dengan istrinya tetapi dengan wajah penuh kerutan.

"Di ingatan saya, istri saya tetap 12 tahun lebih muda," tuturnya.

Tampilan layar utama iPad nan menunjukkan beragam aplikasi pada 6 Juni 2014.Peter Macdiarmid / Getty ImagesKetika Pier terbangun dari koma singkatnya, staf medis mengusulkan pertanyaan dengan menggunakan tabletsebuah perangkat nan asing baginya.

Pier juga kudu menerima realita bahwa anak-anaknya sudah tumbuh dewasa.

"Saya bertanya kepada mereka, 'Siapa kalian? Mana anak-anak saya?' Karena saya tidak percaya [mereka] adalah putra-putra saya."

Istrinya kemudian menyampaikan berita duka: ibu Pier meninggal tiga tahun sebelumnya. Padahal, di akal Pier, ibunya tetap sehat walafiat.

Pangeran kegelapan

Tidak lama kemudian, Pier mulai menelusuri bukti-bukti dari apa nan terjadi selama periode 12 tahun nan terhapus dari ingatannya.

Ia terkejut saat mengetahui bahwa kepribadiannya tidak selalu menyenangkan.

"Saya bertanya kepada teman-teman, kolega, dan istri saya, laki-laki macam apa saya ini. Apakah saya orang baik alias jahat?"

"Kolega saya memberi tahu bahwa saat saya menjadi kepala departemen darurat gawat dan membawahi sekitar 230 orang... julukan saya adalah 'Pangeran Kegelapan'," ujarnya.

Pierdante Piccioni saat diwawancara Stefania Berbenni, seorang penulis untuk aktivitas Panorama d'Italia, di Pavia, Italia pada 19 Mei 2017.Ada Masella / Mondadori Portfolio via Getty ImagesPier sebelumnya sudah dikenal sebagai dokter. Peristiwa lenyap ingatan selama 12 tahun membuatnya lebih tenar lagi.

Mustahil bagi Pieryang disapa "Doc" di tempat kerjauntuk memercayai perihal ini. Ia tidak pernah membayangkan dirinya sebagai orang nan tidak baik.

"Mereka bilang, 'Kamu sangat, sangat gelap. Kamu sangat kuat... tapi terlalu keras kepada orang lain.'"

Tahun-tahun nan lenyap dan pencarian jati diri

Pier mempelajari gimana bumi telah berubah selama tahun-tahun nan lenyap dari ingatannya.

Pada saat nan sama, dia mencari jati dirinya nan sebenarnya melalui korespondensi.

"Saya membaca semua emaillebih dari 76.000untuk mencoba memahami siapa saya ini... Di beberapa email, saya kudu [mengakui] bahwa ada sosok nan buruk, pemimpin nan jahat, orang nan kaku," ujarnya.

Apa nan dikatakan rekan-rekannya terbukti benar.

"Saya sangat, sangat sedih ketika membaca email-email itu," imbuhnya.

Presiden Barack Obama dan Ibu Negara Michelle Obama tersenyum saat melangkah di parade pelantikan setelah dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat ke-44 pada 20 Januari 2009.Getty ImagesKetika diperlihatkan foto Barack Obama, dia tidak percaya seorang Afrika-Amerika menjadi presiden AS pada tahun 2009.

Pier pun memutuskan untuk menjadi pribadi nan lebih baik.

"Saya mulai menulis kitab harian setiap hari. Saya menuliskan apa nan saya rasakanhal-hal krusial alias [hal-hal] biasa dari hari alias hidup saya," kenangnya.

Para pemain Italia merayakan saat Fabio Cannavaro mengangkat trofi Piala Dunia, setelah memenangkan adu penalti melawan Prancis di final Piala Dunia FIFA di Stadion Olimpik Berlin, Jerman, pada 9 Juli 2006.Shaun Botterill / Getty ImagesSejak terbangun dari koma pada tahun 2013, Pier tidak pernah bisa mengingat kemenangan Italia atas Prancis di Piala Dunia sepak bola 2006.

"Saya adalah orang nan salah nan hidup pada waktu nan salah," tutur Pier.

"Saya seperti orang asing di bumi nan tidak saya pahami. Saya merasa sendirian. [Saya merasa seolah-olah] tidak ada nan memahami saya."

Kandidat Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi, menghadiri 'Maurizio Costanzo Show'sebuah program bincang-bincang terkenal di saluran TV Berlusconi, Canale 5 (bagian dari grup Mediaset)pada 11 Mei 2001. Ini adalah penampilan publik terakhirnya dalam kampanye pemilihan umum 2001.Franco Origlia / Getty ImagesPada akhir tahun 2001, Silvio Berlusconi baru saja terpilih sebagai Perdana Menteri Italia. Namun, saat Pier terbangun dari koma dengan amnesia pada tahun 2013, Berlusconi telah menyelesaikan masa kedudukan ketiganya.

Pier memasuki masa-masa sulit.

"Saya merasa sendirian untuk waktu nan lama. Mama saya meninggal, dan anak-anak saya [rasanya seperti] meninggal juga," ujarnya.

Seorang petugas penyelamat di antara puing-puing World Trade Center New York menyusul serangan 11 September 2001, ketika dua pesawat ditabrakkan ke Menara Kembar kota tersebut, menghancurkan gedung ikonik itujumlah korban tewas resmi dari kejadian tersebut di seluruh AS pada hari itu adalah 2.977 jiwa ditambah 19 penyerang.Universal History Archive via Getty ImagesKecelakaan mobil nan dialami Pier pada tahun 2001 terjadi sebulan setelah serangan 11 September di AS.

"Saya merasa tidak ada gunanya untuk terus hidup? Saya sempat berpikir untuk bunuh diri saat itu, lantaran bumi ini [tidak terasa seperti] bumi saya."

Namun, Pier menemukan langkah untuk mengangkat dirinya dari pikiran-pikiran negatif.

Jatuh cinta lagi

Sebelum kecelakaan nan merenggut 12 tahun ingatannya, Pier bekerja 15 hingga 16 jam sehari.

Menurut sang istri, Pier apalagi nyaris tidak pernah pulang setelah menjabat sebagai kepala UGD.

"Dia bilang, 'Saya tidak tahu apakah Anda punya pacar alias mungkin lebih dari satu... lantaran Anda [sangat] gila kerja'," kata Pier.

Baca juga:

  • Pengalaman seorang laki-laki nan selama 10 tahun mencatat setiap kegiatannya
  • Kisah seorang wanita nan berjuang untuk membuktikan 'dia tetap hidup'
  • Pemain Liverpool Diogo Jota meninggal bumi 'Kami bakal sangat merindukanmu'

Pier memutuskan untuk kembali menghidupkan perannya sebagai seorang suami. Ia menyadari bahwa dirinya jatuh cinta lagi kepada istrinya setelah terbangun dari koma singkatnya.

"Ketika istri saya berbalik [untuk keluar ruangan], saya menatapnya [dari belakang]. Saya merasa jatuh cinta. Itu, wah, menyenangkan sekali."

Menurutnya, istrinya tidak terasa seperti orang nan sama dengan nan dia ingat.

"Saya mungkin satu-satunya laki-laki nan bisa mengatakan: 'Saya telah mengingkari istri saya dengan istri saya sendiri'. Karena dia adalah orang nan berbeda dan saya jatuh cinta [lagi] padanya."

Aktor Pierpaolo Spollon (kanan) mengangkat poster nan menampilkan karakter TV-nya, nan terinspirasi dari Pierdante Piccioni (kiri), di Festival Series Mania, Lille, Prancis, pada 21 Maret 2022.Sylvain Lefevre / Getty ImagesPier membuka lembaran baru kehidupan setelah kecelakaan nan menimpanya

Realita baru Pier sekarang cerah dan penuh harapan.

"Saya bangga bukan hanya lantaran [perjalanan] pribadi saya, tapi... untuk menciptakan kenangan baru nan bagus di seluruh dunia."

"Ini adalah mantra saya."

Pierdante Piccioni berdiri sendiri saat sesi foto untuk serial TV Italia RAI, Pierdante Piccioni kembali jatuh cinta dengan istrinya sendiri (Sylvain Lefevre / Getty Images)

Anda bisa mendengarkan wawancara Pierdante Piccioni di siniar BBC, Lives Less Ordinary

Berita terkait:

  • Bertemu family setelah 20 tahun terpisah
  • Kisah tragis seorang pelaut Belanda nan 'dibuang' ke pulau terpencil dan dibiarkan meninggal lantaran dituduh berasosiasi sesama jenis
  • Latihan menuliskan 'tiga perihal baik' setiap hari bisa mengubah suasana hati dan menurunkan indikasi depresi

(ita/ita)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini