ARTICLE AD BOX
loading...
Rusia menuding Barat sudah terpecah belah dan tidak lagi kompak. Foto/X
MOSKOW - Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan negara-negara Eropa sudah terpecah belah. Bahkan, lembah perpecahan personil NATO semakin lebar.
"Kita memandang bahwa kekompakan Barat mulai berkurang. Sebuah fragmentasi dari Barat telah dimulai, dan posisinya di beragam negara dan golongan negara menjadi lebih bernuansa," kata Peskov, dilansir BBC.
Tampaknya merujuk pada pertemuan puncak Ukraina di London, Peskov mengatakan: “Sekelompok negara tetap ada nan tampaknya merupakan pihak nan berperang...[negara-negara itu] mendukung Ukraina dalam melanjutkan perang dan menyediakan pasokan untuk tindakan militer.”
Sementara itu, Peskov mengungkapkan operasi militer di Ukraina bakal terus bersambung hingga semua tujuan tercapai.
Mengenai rencana perdamaian potensial nan dicapai dengan Ukraina, dia mengatakan belum ada rencana nan "terkoordinasi" alias "diprakarsai" dalam agenda.
Sebelumnya, PM Starmer mengumumkan tambahan biaya ekspor Inggris sebesar £1,6 miliar (USD2 miliar) untuk membeli lebih dari 5.000 rudal pertahanan udara pada hari Minggu, nan merupakan tambahan dari pinjaman sebesar £2,2 miliar untuk memberikan lebih banyak support militer ke Ukraina.
Baca Juga
Dalam komentar publik pertamanya tentang drama Ruang Oval hari Jumat, Kremlin menuduh Presiden Zelensky menunjukkan "kurangnya keahlian diplomatik".
"Apa nan terjadi pada hari Jumat di Gedung Putih menunjukkan sungguh sulitnya untuk bergerak menuju resolusi di Ukraina," kata ahli bicara Presiden Putin Dmitry Peskov kepada wartawan. Ia menyatakan bahwa otoritas Ukraina dan Presiden Zelensky "tidak menginginkan perdamaian. Mereka mau perang terus berlanjut".
Itu adalah sesuatu nan dibantah tegas oleh presiden Ukraina.