Lebih Dari 100.000 Siswa Mendaftar Di Sekolah-sekolah Gaza Saat Tahun Ajaran Baru Dimulai

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

loading...

Para siswa mempersiapkan diri untuk ujian masuk sekolah menengah atas sedang belajar di Sekolah Menengah Atas Muscat, nan sebagian bangunannya rusak akibat serangan Israel, di Kamp Pengungsi Nuseirat di Deir al-Balah, Gaza pada 19 Februari 2025. Foto/Doa

GAZA - PBB melaporkan lebih dari 100.000 siswa telah mendaftar di sekolah-sekolah di seluruh Jalur Gaza sejak tahun aliran baru dimulai pada 23 Februari.

“Hingga kemarin, lebih dari 100.000 siswa telah mendaftar di sekolah setelah dimulainya tahun aliran baru pada 23 Februari,” ungkap ahli bicara PBB Stephane Dujarric dalam konvensi pers pada Kamis (27/2/2025).

Dia menyatakan, “Hingga saat ini, 165 sekolah umum telah dibuka kembali di Gaza. Bagi sebagian besar siswa, ini bakal menjadi pertama kalinya mereka kembali belajar secara langsung dalam 16 bulan.”

Angka-angka Palestina menunjukkan 85% sekolah di Gaza tidak dapat beraksi lantaran pemboman Israel.

Kantor Media Gaza mengatakan 12.800 siswa, dan 800 pembimbing dan staf administrasi, tewas, dan 1.166 lembaga pendidikan hancur dalam perang sejak Oktober 2023, memperkirakan kerusakan di sektor pendidikan lebih dari USD2 miliar.

Dujarric lebih lanjut menggambarkan situasi di seluruh Tepi Barat nan diduduki sebagai "sangat mengkhawatirkan."

"Operasi pasukan Israel bersambung di Jenin, Tulkarm dan Tubas, nan menyebabkan lebih banyak korban dan pengungsian, dan menghalang akses ke perawatan kesehatan, air, listrik, dan jasa krusial lainnya," ujar dia.

Mengutip Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), dia menekankan, "Hukum internasional kudu dihormati dan penduduk sipil kudu dilindungi."

Perjanjian gencatan senjata mulai bertindak di Gaza pada 19 Januari, menghentikan perang genosida Israel, nan telah menewaskan lebih dari 48.300 penduduk Palestina, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan meninggalkan wilayah kantong itu dalam reruntuhan.

Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan pada bulan November untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas kampanye militernya.

Baca Juga

Israel Ngotot Kuasai Zona Penyangga Koridor Philadelphia di Perbatasan Gaza-Mesir

(sya)