Mengapa Rusia Sebut Presiden Zelensky Sebagai Pengkhianat Bagi Yahudi?

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

loading...

Rusia menyebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebagai pengkhianat bagi Yahudi. FotoX

MOSKOW - Pemimpin Ukraina Vladimir Zelensky, nan secara etnis Yahudi, adalah pengkhianat bagi rakyatnya sendiri lantaran berpihak pada sayap kanan. Itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov telah menyatakan, nan menunjukkan bahwa pendukung Barat Kiev mendorongnya ke arah itu.

Menyusul eskalasi bentrok Ukraina pada Februari 2022, Presiden Rusia Vladimir Putin menggambarkan “denazifikasi” negara tetangga sebagai salah satu tujuan tindakan militer Moskow.

Mengapa Rusia Sebut Presiden Zelensky sebagai Pengkhianat bagi Yahudi?

1. Zelensky Menghasut Eropa Mengirimkan Pasukan ke Ukraina

Berbicara kepada media Rusia pada hari Minggu, Lavrov menyatakan skeptisisme mengenai rencana nan disuarakan oleh beberapa negara personil NATO Eropa untuk mengerahkan “pasukan penjaga perdamaian” ke Ukraina. Diplomat itu menyatakan bahwa kekuatan Barat pada kenyataannya malah bakal “menghasut rezim Kiev untuk [melakukan] perang melawan kita.”

Ia mengutip perjanjian Minsk nan gagal, nan ditandatangani pada tahun 2014 dan 2015, dan semestinya menghentikan pertempuran antara Ukraina dan Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk. Jerman dan Prancis adalah penjamin perjanjian tersebut tetapi kemudian secara terbuka mengakui bahwa mereka hanya menandatanganinya untuk memberi waktu bagi Kiev untuk membangun militernya.

Menurut Lavrov, kekuatan Barat telah "pertama-tama membawa [mantan Presiden Pyotr] Poroshenko ke tampuk kekuasaan dengan bayonet mereka, dan kemudian Zelensky." Pejabat itu menyatakan bahwa para pendukung Barat nan sama telah menjadi kekuatan pendorong di kembali pengabaian mendadak Zelensky terhadap platform pro-perdamaian nan dia kampanyekan pada tahun 2019.

Baca Juga

PM Netanyahu Tolak Rencana Gencatan Senjata Permanen dengan Hamas


2. Awalnya Pro-Perdamaian dan Berubah Jadi Pengkhianat

"Zelensky berubah 180 derajat dari seseorang nan berkuasa dengan slogan-slogan perdamaian... dan dalam waktu separuh tahun berubah menjadi seorang Nazi murni, dan seperti nan dikatakan dengan tepat oleh Presiden Rusia Vladimir Putin – seorang pengkhianat bagi orang-orang Yahudi," kata Lavrov.

Berbicara di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF) pada bulan Juni 2023, Putin menyatakan bahwa teman-temannya di organisasi Yahudi “mengatakan bahwa Zelensky bukanlah seorang Yahudi, dia adalah kejelekan bagi orang-orang Yahudi.”

Ia menunjuk pada kebenaran bahwa otoritas Ukraina saat ini secara terbuka merayakan tokoh-tokoh Nazi, terutama Stepan Bandera, seorang nasionalis Ukraina nan bekerja sama dengan Reich Ketiga selama Perang Dunia II.

3. Barat Mendukung Yahudi Jadi Pemimpin Ukraina

Kemudian pada tahun itu, presiden Rusia menuduh bahwa “para pengurus Barat menempatkan seorang Yahudi etnis sebagai pemimpin Ukraina modern… [untuk menutupi] dasar anti-manusia dari negara Ukraina saat ini.”

“Itu membikin seluruh situasi menjadi sangat menjijikkan,” Putin menambahkan, mencatat bahwa Nazi melenyapkan sekitar 1,5 juta orang Yahudi di Ukraina selama Perang Dunia II.

(ahm)