Menteri Imipas Datangi Rutan Cipinang, Duduk Lesehan Dengar Curhat Tahanan

Jakarta -

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto mengunjungi Rutan Kelas I Cipinang, Jakarta Timur. Agus pun duduk lesehan saat berbincang dengan para tahanan.

Pantauan di lokasi, Selasa (25/2/2025), Agus datang ke Rutan Cipinang untuk menghadiri makan siang berbareng para tahanan. Saat bakal menyampaikan sambutan, Agus turun dari pendopo dan duduk di lantai.

Sejumlah pejabat nan mendampingi Agus pun ikut turun dari pendopo dan duduk di lantai. Agus mengatakan dirinya merasa lebih nyaman ngobrol sembari duduk lesehan.

"Saya boleh ya duduk di sini. Jadi saya (seperti) ngajak orang duduk di bawah," kata Agus mengawali sambutan.

Mantan Wakapolri itu mengaku duduk lesehan berbareng penunggu rutan lantaran merasa dirinya dan pejabat lain belum tentu lebih mulia dari penunggu rutan. Dia mengatakan bisa saja para penunggu rutan lebih mulia di mata Tuhan dibanding dirinya dan pejabat lain.

"Nggak, saya lantaran takut, saya nggak tahu siapa orang nan dimuliakan Allah, Tuhan nan Maha Kuasa. Saya nggak ngerti. Karena belum tentu, belum tentu bapak-bapak nan di depan saya ini, lebih mulia daripada kami. Jadi saya takut. Takut lah, lantaran orang disuruh prihatin dulu kan untuk mendapat berkah," ujarnya.

Agus kemudian mengungkit komika Rony Imanuel alias Mongol nan pernah berada di Rutan Kelas I Cipinang lantaran kasus judi. Dia mengatakan Mongol sekarang sejahtera setelah melewati masa prihatin.

"Contohnya Pak Mongol kan, Pak Mongol itu pernah masuk di sini, di bawah satu tahun. Tapi setelah keluar sekarang sejahtera. Artinya jika Bapak-Bapak sekalian bisa mengambil hikmah pada perjalanan nan Bapak lalui, bapak-bapak lalui pada kesempatan ini tentunya tidak menutup kemungkinan jika Allah mengangkat derajat orang itu nggak ada sulitnya," ucapnya.

"Jadi semua bisa terjadi. Cuman lewat jalannya mana dulu, kadang-kadang kudu lewat prihatin dulu," imbuhnya.

Agus kemudian berbincang dengan para tahanan. Beberapa tahanan pun berdiri untuk menyampaikan keluh kesah kepada Agus.

(dek/haf)