ARTICLE AD BOX
Bogor -
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar operasi modifikasi cuaca (OMC) untuk mengantisipasi cuaca ekstrem, khususnya di wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tetap bersiaga meski modifikasi cuaca telah dilakukan.
"Tapi kita lihat cuaca cukup cerah, tapi kita nggak boleh terlena. Jangan sampai kita merasa semuanya sudah selesai. Takutnya tiba-tiba hujan kembali datang, dan kita pun kudu bersiap," kata Bupati Bogor Rudy Susmanto kepada wartawan, Rabu (5/2/2025).
Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, semestinya hari ini Bogor diguyur hujan deras. Namun rupanya hari ini hujan deras tidak turun. Menurutnya, ini adalah hasil modifikasi cuaca.
"Kita terima kasih modifikasi cuaca nan dilakukan BNPB RI melangkah cukup baik," ungkapnya.
Sebelumnya, BNPB mengatakan bakal menggelar operasi modifikasi cuaca hingga 8 Maret 2025. Operasi modifikasi cuaca tersebut dilakukan dengan angan dapat mengantisipasi cuaca ekstrem beberapa hari ke depan.
"OMC sekali lagi kami bakal laksanakan sampai tanggal 8," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Banjir Jabodetabek, nan digelar secara daring, Selasa (4/3).
Seperti diketahui, banjir merendam sejumlah wilayah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Banjir terjadi di wilayah Jabodetabek sejak Senin (3/3) malam.
Hujan baru reda sekitar pukul 05.00 WIB, Selasa (4/3). Hujan sepanjang malam itu memicu sungai nan mengalir di Jabodetabek meluap. Akibatnya, rumah-rumah penduduk di beragam wilayah terendam banjir.
Salah satu letak nan paling parah terkena banjir adalah Vila Nusa Indah 2 di Bojong Kulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Banjir di wilayah ini mencapai 3 meter hingga nyaris merendam genting rumah warga.
(rdh/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu