Panggil 400.000 Tentara Cadangan, Pm Israel Siapkan Perang Besar Di Gaza

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

loading...

PM Israel sedang menyiapkan perang besar di Gaza dengan memanggil 400.000 tentara cadangan. Foto/X

GAZA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang mempersiapkan perang besar di Gaza. Itu dibuktikan dengan pemanggilan 400.000 tentara cadangan.

Luciano Zaccara, guru besar politik Teluk di Universitas Qatar, menilai bahwa meskipun Netanyahu tidak mau memulai kembali perang, dia berada di bawah banyak tekanan dari komponen sayap kanan pemerintahannya nan membenci kesepakatan gencatan senjata.

“Netanyahu mencoba bermain di kedua sisi,” kata Zaccara kepada Al Jazeera. Dia menambahkan bahwa PM Israel mencoba “menyalahkan Hamas lantaran [gagal memperpanjang] fase pertama, sementara Hamas-lah nan meminta Israel untuk pindah ke fase kedua”.

“Dengan begitu, jika Netanyahu kudu melanjutkan permusuhan, dia dapat berkata, ‘oke, ini salah Hamas dan saya melakukan apa nan diminta sebagian besar pihak saya’.”

Sementara itu, AS memberikan sinyal nan beragam, kata Zaccara.

Baca Juga

PM Netanyahu Tolak Rencana Gencatan Senjata Permanen dengan Hamas

Di satu sisi, Washington mengatakan mau mengakhiri perang, tetapi di sisi lain, siap memberi Netanyahu "lampu hijau" untuk "melanjutkan perang" jika dia percaya itu adalah langkah terbaik untuk mengalahkan apa nan mereka anggap sebagai "masalah besar – keberadaan Hamas", katanya.

Sementara itu, Pemerintah Israel menyetujui RUU nan mengizinkan militer untuk memanggil 400.000 tentara persediaan tambahan di tengah penundaan dimulainya negosiasi untuk tahap kedua gencatan senjata Gaza dan perjanjian pertukaran tahanan, instansi buletin Anadolu melaporkan.

Saluran 14 Israel mengatakan keputusan itu diambil di tengah kekhawatiran bakal pertempuran baru di Jalur Gaza.

Berdasarkan keputusan baru tersebut, tentara pendudukan Israel bakal dapat memobilisasi hingga 400.000 tentara persediaan pada tanggal 29 Mei, nan merupakan peningkatan sebanyak 80.000 tentara dibandingkan dengan perintah sebelumnya nan menyetujui mobilisasi maksimum 320.000 tentara cadangan, kata penyiar tersebut.