Parlemen Rusia Ajak Dpr Ri Gabung Brics Parliamentary Forum

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Parlemen Rusia membujuk DPR RI untuk berasosiasi dalam wadah perkumpulan Parlemen BRICS alias BRICS+ Parliamentary Forum menyusul bergabungnya Indonesia ke golongan informal BRICS baru-baru ini. Ajakan ini disampaikan langsung oleh Komisi Luar Negeri Dewan Federal Federasi Rusia saat menerima jejeran Delegasi BKSAP DPR RI dipimpin Mardani Ali Sera nan mengunjungi Dewan Federal, di Moskow, Rusia.

"Dewan Federasi menyambut baik kehadiran Indonesia dalam beragam forum perbincangan baik di ASEAN dan sekarang dalam format BRICS. Saya mengucapkan selamat 75 tahun Indonesia-Russia. Kami menganggap Indonesia sebagai mitra berkawan dengan kerja sama nan baik," kata Ketua Komisi Luar Negeri Dewan Federal Federasi Rusia, Senator Grigory Karasin, dalam keterangan nan diterima, Kamis (27/2/2025).

Sementara itu, Ketua Delegasi BKSAP DPR Mardani Ali Sera meyambut baik rayuan tersebut. Dia menyebut pihaknya bakal menindaklanjutinya sesegera mungkin lantaran ke depannya terbuka kesempatan kerjasama lebih dalam antara Indonesia-Rusia dan dengan BRICS.

"BKSAP memandang ada ketulusan dan semangat bergerak berbareng dari BRICS untuk bumi nan lebih baik," ucap Mardani.

Pada kesempatan tersebut, BKSAP juga mengundang Dewan Federasi untuk berjamu ke Indonesia, memperkuat kontak antarparlemen dan merayakan 75 tahun Indonesia - Rusia. "Kami juga mendorong kontak dan gelombang saling kunjung meningkat, seiring dengan telah dibentuknya Grup Kerja Sama Bilateral di DPR RI untuk Rusia," imbuh Mardani.

Kemudian, kembali ke Grigory Farasin. Pada kesempatan tersebut, dia menggarisbawahi hubungan kedua negara baik dalam konteks bilateral. Menurutnya dalam kerangka BRICS bakal dapat mendorong pertumbuhan area Global South dan Global East secara lebih baik dan membantu perwujudan bumi nan lebih setara dalam realita nan multipolar saat ini.

"Kami juga menunggu kehadiran Presiden Prabowo ke Rusia baik pada Mei kelak untuk aktivitas peringatan Kemenangan Perang Dunia ke-II dan Juli untuk datang dalam St Petersburg Economic Forum," tutur Grigory.

Selain rayuan BRICS Parliamentary Forum, Dewan Federasi juga mengusulkan pembentukan grup geopolitik baru di Inter-Parliamentary Union (IPU), organisasi parlemen global. Grup geopolitik nan bakal disebut BRICS+ itu berkarakter terbuka bagi parlemen nan menjadi personil blok BRICS dan nan bakal berasosiasi ke blok dimaksud.

Dewan Federasi juga mengharapkan peningkatan kerja sama Indonesia-Rusia ke depan dan menggarisbawahi segera rampungnya negosiasi perjanjian perdagangan bebas Indonesia-Eurasian Economic Union (EAEU).

Sementara BKSAP menyampaikan perlunya Dewan Federal mendorong finalisasi keputusan investasi kilang minyak di Tuban nan bakal membawa faedah bagi kedua belah pihak. "Sekaligus kami mendorong penguatan kapabilitas Bahasa antarstaf parlemen kedua negara. Sehingga staf parlemen Indonesia dapat belajar Bahasa Russia dan sebaliknya," tutur Mardani.

BKSAP DPR RI melakukan lawatan kehormatan ke Moskow 22-27 Februari, sebagai bagian dari upaya memperkuat hubungan antarparlemen dalam 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia - Russia pada 2025 ini. Delegasi terdiri dari Ketua BKSAP DPR RI Mardani Ali Sera, Wakil Ketua BKSAP DPR RI Muhammad Husein Fadlulloh, dan Gde Sumarjaya Linggih.

Mereka berjumpa dan berbincang dengan sejumlah pemangku kepentingan Indonesia - Rusia ialah BRICS Expert Council, Dewan Federasi Majelis Federal, Duma Negara Majelis Federal, Kelompok Persahabatan Rusia-Indonesia Duma Negara Majelis Federal.

(maa/gbr)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu