Penampakan Jembatan Di Puncak Cisarua Putus Akibat Banjir Bandang

Bogor -

Banjir bandang menerjang wilayah Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor. Tak hanya membikin rumah penduduk hancur, banjir bandang juga memutus salah satu jembatan di Cisarua.

Pantauan , jembatan putus itu ada di Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua. Jembatan penghubung antardesa ini putus diterjang luapan Sungai Ciliwung pada Minggu (2/3/2025) malam.

Jembatan putus merupakan akses menuju Desa Tugu Utara dan sejumlah wisata, vila hingga kafe nan kerap diburu wisatawan. Jembatan ini berjarak hanya sekitar 50 meter dari Jl Raya Puncak.

Jembatan tampak putus tidak tersisa. Semua badan jembatan ambruk hingga menutup sebagian aliran Sungai Ciliwung nan mengalir di bawahnya.

Lokasi jembatan putus kini dipasangi garis polisi agar tidak ada penduduk nan melintas alias mendekati titik jembatan putus. Warga nan hendak menyeberang kudu memutar melalui jalur lain.

6 Jembatan Cisarua Putus

Camat Cisarua Heri Risnandar mengatakan, total ada enam jembatan nan putus di area Puncak, Kecamatan Cisarua. Salah satunya merupakan jembatan nan menghubungkan Desa Tugu Selatan dan Tugu Utara.

"Jadi ada total jembatan putus di Puncak itu ada enam. Lima jembatan ada di wilayah kita, satu jembatan ada di perbatasan dengan Megamendung," kata Heri ditemui di Puncak, Bogor, Senin (3/3/2025).

"Jembatan ini menghubungkan Desa Tugu Utara dan Tugu Selatan. Di seberang jembatan itu banyak pemukiman, lokasi wisata sampai vila. Kondisinya tidak terisolasi, hanya saja penduduk kudu memutar jika mau pulang," imbuhnya.

Heri mengatakan, beberapa jembatan nan putus merupakan akses utama penduduk menuju Jalan Raya Puncak dan sejumlah letak wisata. Ia berambisi jembatan bisa diperbaiki Pemkab Bogor lantaran mendekati lebaran dan musim liburan.

"Untuk jembatan di Jl Hankam itu akses ke wilayah Desa Cilember, Batulayang, Jogjogan, jadi menggunakan jembatan itu menuju jalan utama Puncak. Jadi jalan nan ramai dan jembatan paling besar," kata Heri.

"Tetapi memang kondisi jembatan paling vital ya, paling banyak diakses, tetapi masyarakat tetap bisa mengakses melalui jalur lain. Jadi dipastikan tidak ada penduduk nan terisolir," imbuhnya.

(sol/mea)