Pertama Kalinya, Houthi Yaman Tembakkan Rudal Ke Jet Tempur F-16 As | Family Opera Initiative

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

loading...

Kelompok Houthi Yaman untuk pertama kalinya menembakkan rudal permukaan-ke-udara ke jet tempur F-16 Amerika Serikat di atas Laut Merah. Foto/AF.mil

SANAA - Kelompok Houthi Yaman untuk pertama kalinya menembakkan rudal permukaan-ke-udara ke jet tempur F-16 Amerika Serikat (AS) di atas Laut Merah.

Menurut laporan Fox News pada Sabtu, serangan langka ini digambarkan para pejabat Amerika sebagai eskalasi signifikan dalam bentrok nan sedang berjalan antara golongan nan didukung Iran tersebut dengan militer AS.

Laporan itu menyebut rudal nan ditembakkan tersebut meleset dari targetnya.

Houthi juga menembakkan rudal permukaan-ke-udara ke pesawat nirawak MQ-9 Reaper Amerika nan diterbangkan militer AS di atas Yaman pada 19 Februari 2025.

Baca Juga

Donald Trump Tetapkan Kembali Houthi Yaman sebagai Organisasi Teroris

Houthi sebelumnya telah menembak jatuh beberapa pesawat nirawak MQ-9 Reaper selama setahun terakhir. Setiap pesawat nirawak ini berbobot sekitar USD32 juta, menurut laporan Kongres Amerika.

Bulan lalu, Presiden AS Donald Trump kembali menetapkan Houthi sebagai Organisasi Teroris Asing (FTO) atas serangan mereka terhadap kapal-kapal kargo di Laut Merah dan nan mengenai dengan Israel sebagai support mereka terhadap rakyat Palestina di Gaza.

Sekarang ada perdebatan kebijakan di tingkat tertinggi militer pemerintahan Trump tentang langkah terbaik untuk melawan Houthi.

Tak lama setelah pelantikan Trump sebagai presiden AS, Iran mengarahkan pasukan sekutunya di seluruh Timur Tengah termasuk Houthi untuk menahan diri, menurut laporan Telegraph nan mengutip seorang pejabat senior Iran di Teheran.

"Pasukan dan sekutu di wilayah tersebut telah diinstruksikan untuk bertindak dengan hati-hati lantaran [rezim] merasakan ancaman eksistensial dengan kembalinya Trump," kata pejabat Iran tersebut.

"Di Irak dan Yaman, pasukan telah diberitahu untuk tidak menargetkan aset Amerika mana pun, dan jika mereka melakukannya, mereka secara tegas diperingatkan agar tidak menggunakan senjata Iran," ujarnya.

"Mereka telah diberitahu untuk mempertahankan posisi melindungi untuk sementara waktu dan untuk menghindari tindakan apa pun nan dapat memprovokasi Amerika,” paparnya.

(mas)