ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Polisi mengungkap tersangka Zainal Arifin namalain Arif namalain ZA (35) membunuh dan mengecor jasad bos ruko, JS (69) lantaran sakit hati lantaran ditampar. Polisi juga mengungkap ada persoalan penghasilan nan diklaim Arif belum dibayarkan oleh bosnya itu.
Namun, perihal ini dibantah oleh pihak family korban. Pihak korban meragukan pengakuan tersangka Arif soal motif pembunuhan tersebut.
"Tidak, itu kita bantahkan, kenapa? Jumlah duit di rekening korban sangat banyak," kata pengacara family korban, Petrus, di Jakarta, dikutip Jumat (28/2/2025).
Petrus merasa janggal dengan pengakuan tersangka Arif. Menurutnya, korban tak mungkin tidak membayarkan penghasilan pegawainya sementara jumlah duit di rekeningnya cukup banyak.
"Bukti beberapa puluh juta dikuasain nan bersangkutan. Mana mungkin hanya Rp 900 ribu tidak dibayarkan, sedangkan nan berkepentingan mempunyai duit puluhan apalagi ratusan juta," katanya.
Petrus menduga Arif hanya beralibi semata. Ia mencurigai Arif memang hendak mencuri duit korban.
"Mencuri, itu. Bukan (karena penghasilan tidak dibayar)," katanya.
Kejanggalan Pihak Korban
Petrus juga merasa asing gimana Arif bisa mengetahui personal identification number (PIN) ATM Korban. Sebab, istri korban saja tidak mengetahui PIN ATM suaminya.
"Jadi pernyataan dari istri korban, istri korban saja tidak pernah mengetahuin PIN korban," ucapnya.
Tak hanya itu saja, menurut Petrus, Arif juga menguasai kunci mobil sampai kunci rumah korban. Petrus menduga kuat korban sempat dipaksa untuk menyerahkan PIN ATM
"Iya (dipaksa serahkan PIN). Dengan dibuktikan bahwa nan berkepentingan menguasai kunci mobil dan menguasai semua kunci rumah nan ada di Cipete," ungkapnya.
Polres Metro Jakarta Timur mengungkap pembunuhan bos ruko nan jasadnya dicor semen di Rawamangun, Jakarta Timur. (Maulana Ilhami Fawdi/)
Perihal penguasaan peralatan pribadi milik korban ini sudah disampaikan family kepada pihak kepolisian.
"Sudah (dilaporkan), polisi nan mengetahui," cetusnya.
Petrus mengungkapkan, Arif dua kali sempat datang ke rumah korban. Sejak JS menghilang, istrinya tak lagi tinggal di rumah suami di Cipete lantaran takut.
"Ya, semenjak kejadian istrinya tidak tinggal di kediaman tersebut. Dia kembali ke orang tuanya lantaran nggak berani sendiri," katanya.
Sementara itu, Petrus juga meragukan keterangan Arif nan mengaku ditampar korban terlebih dahulu. Karena menurutnya, kondisi korban nan mempunyai riwayat penyakit stroke tidak memungkinkan untuk melakukan pemukulan.
"Kalau dia melakukan pemukulan, kemungkinan besar tidak. Karena dia stroke, stroke ringan. Jalan saja susah, sempoyongan jalan," lanjutnya.
Seperti diketahui, JS ditemukan tewas dicor di ruko miliknya di Rawamangun, Jakarta Timur, pada Rabu (27/2). JS sebelumnya sempat dilaporkan lenyap oleh istrinya. Polisi melakukan penyelidikan dan mengungkap pelaku pembunuhan adalah anak buahnya sendiri nan berjulukan Zainal Arifin. Zainal Arifin namalain Arif ditangkap di rumah istri korban pada Rabu (27/2) sore.
(mea/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu