ARTICLE AD BOX
Jakarta -
PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) menerima kunjungan mahasiswa dan pengajar Ritsumeikan University serta mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI), Selasa (5/8/2025). Kunjungan ini merupakan program 'Tailor-Made Cooperation-Workshop' kerjasama FEB UI berbareng Ritsumeikan University, Kyoto, Jepang.
Kunjungan Ritsumeikan University ke Kantor Sido Muncul, Jakarta, pun mendapat sambutan baik dari Direktur Sido Muncul, Dr. (H.C.) Irwan Hidayat. Sebab melalui program ini, pihaknya dapat berbagi pengetahuan tentang upaya dan penemuan jamu di Indonesia.
"Jadi ini kunjungan dari Ritsumeikan University, mereka mau tahu tentang upaya jamu di Indonesia. Salah satu nan menjadi sasaran kunjungan adalah Sido Muncul lantaran termasuk pabrik jamu nan dikenal luas. "Pada kesempatan ini, saya sangat senang lantaran punya kesempatan untuk memperkenalkan jamu pada mahasiswa," kata Irwan Kantor Sido Muncul, Gedung House of Jamu, Jakarta, Selasa (5/8/2025).
Perkembangan Bisnis & Inovasi Produk Sido Muncul
Dalam kesempatan ini, Irwan membagikan cerita gimana perkembangan upaya dan penemuan produk Sido Muncul. Ia mengatakan dulu Sido Muncul berasal dari perusahaan kecil. Bahkan, selama 15 tahun berdiri, perusahaan tak kunjung mengalami kemajuan.
"Saya bekerja di Sido Muncul sudah 57 tahun. Dari tahun 1969 hingga 1984, perusahaan ini tidak maju-maju, stagnan saja. Kemudian saya dapat buahpikiran saya kudu meniru pabrik farmasi agar bisa improve dan maju," ungkapnya.
Setelah melalui proses panjang, sekarang Sido Muncul menjadi perusahaan jamu dan farmasi terkemuka di Indonesia. Bahkan, produk-produk Sido Muncul telah mendapatkan kepercayaan dari masyarakat Indonesia, tak terkecuali para dokter.
"15 tahun setelah tahun 1985 akhirnya saya berhasil, apalagi para master banyak nan minum Tolak Angin. Dibutuhkan waktu 15 tahun lantaran membangun kepercayaan tidak bisa dengan uang, nan dibutuhkan waktu dan itu tidak mudah," paparnya.
Direktur Sido Muncul menjelaskan tentang upaya dan penemuan produk (Dok. Inkana Putri/)
Untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat, Sido Muncul melakukan beragam upaya. Dari awalnya mencocokan resep dengan literatur penelitian hingga melakukan uji klinis, nan meliputi uji toksisitas dan uji farmakologis alias khasiat.
Adapun untuk uji toksisitas, Sido Muncul menggandeng Universitas Sanata Dharma. Sementara uji faedah dilakukan berbareng Universitas Diponegoro.
"Kalau di jamu hanya dua clinical trial, ialah uji toxicity untuk memastikan produk tidak merusak organ tubuh. Kedua uji khasiat, jika tolak angin ini efeknya terbukti meningkatkan daya tahan tubuh," kata Irwan.
"Karena Tolak Angin kita lakukan uji seperti obat farmasi makanya mendapat kepercayaan masyarakat. Saat ini di Indonesia semua pakai farmasi untuk buat obat (herbal) seperti ini, banyak nan meniru. Sido Muncul menjadi pelopor pertama nan melakukan uji klinis," imbuhnya.
Selain uji klinis, Sido Muncul juga menjaga standarisasi produk, dimana seluruh bahan nan digunakan berasal dari para petani nan bekerja sama.
"Kalau buat jamu dengan standar itu tidak mudah. Semua bahan nan kami proses tidak ada nan mengambil di supplier. Kami menanam sendiri, memproses, mengekstrak agar setiap bahan dan produk unsur aktifnya sama. Kami punya 150 grup petani bekerja sama dengan Sido Muncul untuk menanam jenis tanaman tertentu," ucapnya.
Tak hanya itu, Sido Muncul juga melakukan penemuan dengan mengubah jamu menjadi beragam produk mulai dari obat herbal, minuman herbal hingga suplemen herbal. Sama seperti orang Indonesia Irwan mengatakan beberapa orang Jepang juga mengonsumsi jamu, ialah ukon. Adapun ukon berfaedah kunyit dalam bahasa Indonesia
"Jadi Sido Muncul memproduksi obat seperti Tolak Angin. Kalau di Jepang, jamu nan terkenal itu ukon. Orang Jepang minum itu lantaran mereka peminum alkohol dan perokok. Dan ukon itu, kunyit memperbaiki kegunaan liver," katanya.
"Kemudian, sebagai minuman seperti Alang Sari. Serta suplemen tapi dari herbal," lanjutnya.
Selain inovasi, Sido Muncul juga melakukan beragam promosi untuk memperkenalkan produknya di masyarakat, salah satunya melalui iklan. Berbeda dari iklan pada umumnya, Sido Muncul turut memperkenalkan keelokan alam Indonesia di setiap iklannya.
"Saya membikin iklan nan berangkaian dengan pariwisata agar wilayah itu maju. Jadi langkah kita berpromosi selain dengan CSR, juga dengan membantu memperkenalkan pariwisata di beragam daerah. Jadi konsepnya berbisnis, namun tetap bisa berkontribusi," lanjutnya.
Antusiasme Mahasiswa & Dosen Kunjungi Kantor Sido Muncul
Penyerahan cendera mata oleh Direktur Sido Muncul untuk Ritsumeikan University (Dok. Inkana Putri/)
Kegiatan kunjungan ke Kantor Sido Muncul mendapat apresiasi dari para mahasiswa dan dosen. Professor of Business Administration Ritsumeikan University, Sachiko Miyata menilai aktivitas ini sangat akomodatif lantaran pihaknya dapat mempelajari gimana upaya jamu di Indonesia.
"Kami sangat terkesan dengan gimana beliau (Irwan-read) mengembangkan bisnisnya, termasuk dengan langkah uji klinis dari idenya sendiri. Sebelumnya, dia juga mengatakan ada beberapa periode stagnan di perusahaan, tetapi dia menempatkan diri sebagai sisi konsumen untuk mengetahui apa nan diinginkan pelanggan. Itu adalah salah satu perihal nan sangat kami kagumi," ungkapnya.
Mahasiswa & Teaching Assistant Ritsumeikan University (Dok. Inkana Putri/)
Sementara itu, mahasiswa Ritsumeikan University, Ayano Ishihara mengaku tertarik dengan uji klinis nan dilakukan produk Sido Muncul. Menurutnya, Sido Muncul juga merupakan perusahaan nan ramah dan menghargai setiap tamunya.
"Tadi, Direktur Sido Muncul menjelaskan jika perusahaannya sudah melakukan uji klinis terhadap produknya, dan itu sangat menarik. Di Jepang juga ada produk nan dibuat menggunakan tanaman obat, tapi tidak seperti produk herbal Indonesia. Jika produk ini dijual di Jepang, bakal sangat tertarik untuk mencobanya," paparnya.
"Kemudian, tadi Direktur Sido Muncul juga menjelaskan secara langsung tentang perusahaan ini. Menurut saya Sido Muncul adalah perusahaan nan ramah," imbuhnya.
Selain mengikuti seminar, para mahasiswa hingga pengajar Ritsumeikan University dan FEB UI juga diajak mencicipi beragam produk Sido Muncul mulai dari Tolak Angin, Kopi Tentrem, Teh Tarik Tentrem, Alang Sari hingga Essemag.
Mahasiswa Ritsumeikan University mencicipi produk Sido Muncul (Dok. Inkana Putri/)
Di sisi lain, mahasiswa International Undergraduate Program, FEB UI, Faiq Ghaftan Musyaffa mengatakan Sido Muncul dipilih program company visit kali lantaran merupakan perusahaan original Indonesia dan terkenal dengan produk herbalnya.
"Jadi memang kita pengen memperkenalkan company nan bener-bener original Indonesia, nan betul-betul didirikan lantaran kekayaan lokal dari herbs-nya. Pekerjanya pun juga dari Indonesia, dari Semarang," pungkasnya.
(adv/adv)