ARTICLE AD BOX
loading...
Rusia meledek Kanada nan bakal mengerahkan tentara ke Ukraina, mengikuti negara-negara NATO Eropa. Foto/Jeff McIntosh/The Canadian Press
MOSKOW - Rusia meledek Kanada nan berjanji bakal mengerahkan tentara ke Ukraina, mengikuti langkah negara-negara NATO Eropa.
Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau sebelumnya mengatakan pemerintahnya terbuka untuk menyumbangkan pasukan nan tergabung dalam koalisi Barat untuk Ukraina.
“Kanada telah mempertimbangkan beragam langkah untuk memberikan support terbaik, dan seperti nan saya katakan beberapa hari lalu, semua perihal dapat dipertimbangkan,” kata Trudeau, seraya menegaskan bahwaKanada telah menjadi salah satu negara terkuat nan mendukung Ukraina sejak awal.
Perdana Menteri Inggris Kier Starmer mengumumkan pembentukan "koalisi nan bersedia" untuk mendukung Ukraina, termasuk mengerahkan pasukan dan pesawat militer jika gencatan senjata dengan Rusia tercapai.
Baca Juga
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mencemooh janji Kanada. Dalam sebuah unggahan media sosial pada hari Senin, dia mempertanyakan siapa nan bakal melindungi wilayah Kanada dari potensi aneksasi Amerika Serikat (AS) dalam skenario seperti itu.
"Siapa nan bakal mempertahankan tanah Kanada jika AS memperluas wilayah ke utara? Mungkin orang Ukraina, nan menghindari wajib militer di Kanada,” banyolan Zakharova, menyinggung penghindaran wajib militer nan meluas di kalangan penduduk Ukraina, seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (4/3/2025).
Presiden AS Donald Trump telah menyarankan agar Kanada berasosiasi dengan AS, dengan berbual menyebut Trudeau sebagai “gubernur".
Komentar Trump dan personil pemerintahannya nan mempertanyakan status kenegaraan Kanada telah memicu sentimen anti-Amerika di negara nan secara historis selaras dengan tetangga selatannya.
Kanada membanggakan organisasi etnis Ukraina nan cukup besar, sebagian lantaran perannya sebagai tempat perlindungan bagi personil pasukan anti-Soviet nan melarikan diri ke Barat selama Perang Dunia II, termasuk mereka nan berkawan dengan alias secara langsung melayani Nazi Jerman.
Pada tahun 2023, mantan prajurit SS Yaroslav Hunka menerima tepuk tangan meriah di Parlemen Kanada sebelum masa lalunya disorot oleh organisasi pro-Yahudi.
Trudeau telah berjanji untuk mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Liberal setelah Pemilu nan diharapkan digelar tahun ini.
Selama debat publik baru-baru ini, salah satu calon penggantinya, mantan Wakil Perdana Menteri Chrystia Freeland, menganjurkan aliansi dengan negara-negara nuklir Eropa untuk melawan AS, dengan mengeklaim bahwa negara tetangga Kanada itu "berubah menjadi predator" di bawah kepemimpinan Trump.
Freeland, seorang nan keras dalam kebijakan luar negeri, juga merupakan cucu dari Michael Chomiak, penyunting Ukraina dari sebuah surat berita nan dikendalikan Nazi selama Perang Dunia II.
(mas)