ARTICLE AD BOX
loading...
Paus Fransiskus menderita banyak penyakit nan menyebabkan kondisinya kritis. Foto/X/@Pontifex
ROMA - Paus Fransiskus tetap dalam kondisi "kritis", tetapi "tidak menunjukkan indikasi gangguan pernapasan lebih lanjut". Itu merupakan pernyataan resmi Vatikan dalam sebuah pernyataan pada Minggu.
Sebelumnya pada hari Minggu, Paus mengeluarkan pernyataan nan meminta umat Katolik untuk bermohon baginya setelah dia tidak dapat menyampaikan angan Angelus tradisional secara langsung untuk minggu kedua berturut-turut.
Sakit Apa nan Diderita Paus Fransiskus sehingga Kondisinya Kritis?
1. Penyakit Ginjal
Ia tetap menerima terapi oksigen aliran tinggi dan telah menjalani transfusi darah. Tes darah juga menunjukkan bahwa dia mempunyai "insufisiensi ginjal ringan awal" - masalah ginjal - nan "saat ini terkendali".
Vatikan mengatakan bahwa dia "tetap waspada dan berorientasi dengan baik".
2. Bronkitis
Paus dirawat di Rumah Sakit Gemelli Roma pada 14 Februari setelah mengalami kesulitan bernapas selama beberapa hari, di mana dia pertama kali dirawat lantaran bronkitis sebelum didiagnosis menderita pneumonia di kedua paru-parunya.
Paus sangat rentan terhadap pneumonia, jangkitan paru-paru nan dapat disebabkan oleh bakteri, virus alias jamur, setelah dia menderita radang selaput dada - radang paru-paru - saat tetap muda dan menjalani pengangkatan sebagian paru-paru.
Pemimpin gereja Katolik Roma tersebut telah dirawat di rumah sakit beberapa kali selama 12 tahun masa jabatannya, termasuk dirawat lantaran bronkitis di rumah sakit nan sama pada Maret 2023.
Paus asal Argentina ini telah menjabat sebagai pemimpin Gereja Katolik Roma selama nyaris 12 tahun.
Ia telah menderita sejumlah masalah kesehatan sepanjang hidupnya, termasuk operasi pengangkatan sebagian paru-parunya pada usia 21 tahun.
Baca Juga: Rusia Tetap Jadi Pemenang, Ukraina Kalah Memalukan
3. Trombosit nan Rendah
Pada hari Minggu, trombositopenia Paus - suatu kondisi nan terjadi ketika jumlah trombosit dalam darah terlalu rendah - stabil.
Pada pagi hari, Paus "berpartisipasi dalam Misa Kudus, berbareng dengan mereka nan merawatnya selama hari-hari ini", pernyataan itu melanjutkan.
Vatikan tidak menawarkan prognosis mengingat "kompleksitas gambaran klinis".