ARTICLE AD BOX
Bogor -
Sebanyak 168 jiwa mengungsi imbas musibah tanah bergerak melanda Desa Bojong Koneng, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat. Bupati Bogor Rudy Susmanto membuka opsi melakukan relokasi penduduk Bojong Koneng.
"Kita berambisi dapat relokasi, lantaran Pemkab Bogor berbareng sentul City pernah membahas di GTRA (Gugus Tugas Reformasi Agraria) mengenai 900 sekian puluh penduduk Bojong Koneng nan bakal diurus legalitas sertifikat tanahnya," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani, Rabu (5/3/2025).
Hal itu lantaran area nan saat ini terkena bencana, beberapa kali juga mengalami kerusakan akibat tanah Bergerak. Langkah lain nan dilakukan adalah dengan melakukan pemetaan area rawan.
"Lalu nan kedua pada saat itu, kita sudah bikin mitigasi sebaran musibah di Bojong Koneng. Maka sentul City pada saat itu mempersiapkannya lahan untuk relokasi rumah warga," ujarnya.
Sebelumnya, musibah tanah bergerak melanda Desa Bojong Koneng, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat. Tanah nan labil ditambah hujan deras dengan intensitas tinggi disinyalir menjadi penyebabnya.
"Dikarenakan hujan dengan intensitas tinggi nan cukup lama serta kondisi tanah nan labil, mengakibatkan pergeseran tanah di wilayah tersebut," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani.
Tanah bergerak mulai terjadi sejak Senin (3/3) malam hingga Selasa (4/3) pagi. Dilaporkan beberapa rumah mengalami kerusakan akibat kejadian itu. Jalan desa juga rusak.
"Sehingga mengakibatkan beberapa unit rumah mengalami kerusakan," ungkapnya.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Namun, tercatat sebanyak 168 jiwa terpaksa mengungsi. Sebagian mengungsi ke rumah saudaranya, sebagian lainnya mengungsi di kontrakan sekitar.
"Korban mengungsi sebanyak 43 KK dengan 168 jiwa. Mengungsi di kontrakan terdekat tetap di wilayah Bojong Koneng dan sebagian mengungsi di rumah saudaranya," ucapnya.
(rdh/idn)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu