ARTICLE AD BOX
Warga Israel menghadiri unjuk rasa untuk menentang rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk memecat kepala dinas keamanan internal Shin Bet dan menyerukan pembebasan sandera nan ditawan Hamas di Jalur Gaza, di luar Knesset, parlemen Israel di Yerusalem, Kamis (20/3/2025).
Netanyahu dan kepala badan Shin Bet Ronen Bar telah terlibat dalam pertengkaran publik dalam beberapa minggu terakhir mengenai reformasi badan tersebut.
Netanyahu mengatakan pemecatan Bar "diperlukan untuk memulihkan organisasi, mencapai semua tujuan perang kita, dan mencegah musibah berikutnya." Masa kedudukan Bar bakal berhujung pada Oktober 2026.
Netanyahu menuduhnya berada di kembali apa nan disebutnya "bagian dari kampanye ancaman dan kebocoran media nan sedang berlangsung" nan bermaksud untuk mencegahnya "membuat keputusan nan diperlukan untuk memulihkan Shin Bet setelah kegagalannya nan menghancurkan pada 7 Oktober".
Pada 4 Maret, Shin Bet mengakui kegagalannya dalam mencegah serangan Hamas, dengan mengatakan bahwa jika mereka bertindak berbeda, hari paling mematikan dalam sejarah Israel dapat dihindari. Serangan itu mengakibatkan 1.218 kematian di pihak Israel, sebagian besar penduduk sipil. Respons jawaban Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 48.572 orang, sebagian besar juga penduduk sipil, menurut info dari kedua belah pihak.
Dalam pernyataan nan mengakui tanggung jawab atas kegagalan tersebut, Bar mengatakan, bagaimanapun, bahwa untuk betul-betul memahami gimana serangan itu tidak dihentikan, perlu ada penyelidikan nan lebih luas terhadap peran komponen keamanan dan politik Israel--dan kerja sama di antara mereka.