Banyak Bule Kerja Ilegal di Bali, Sampai Jualan Sayur

Banyak Bule Kerja Ilegal di Bali Sampai Jualan Sayur

Banyak turis yang bekerja dan berbisnis di Pulau Bali, hal ini tentu menjadi masalah karena mereka secara legal tidak diizinkan mencari uang di tanah Indonesia. Banyak turis asing yang memiliki bisnis properti dan menyewakan kendaraan bermotor. Selain itu, ada juga Warga Negara Asing (WNA) yang mencari keuntungan dengan berjualan sayur-mayur. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun dalam acara “The Weekly Brief with Sandi Uno” beberapa waktu lalu.

Menurut Tjok Bagus Pemayun, dibutuhkan pengawasan yang ketat terhadap turis asing yang berbisnis ilegal di Bali. Ada orang asing yang menjadi makelar jasa tanah, model foto, rental motor, salon, bahkan menjual sayur. Hal ini tentu merugikan bagi pelaku usaha lokal dan merugikan perekonomian daerah.

Wakil Gubernur Bali, Tjok Oka Sukawati alias Cok Ace, juga mengungkapkan bahwa banyak WNA, terutama dari Rusia dan Ukraina, berbisnis secara ilegal di Pulau Dewata akibat ketidakstabilan ekonomi di negara asal. Bali dipilih sebagai tempat berbisnis karena dinilai nyaman, aman, dan biaya hidup murah. Maka dari itu, banyak WNA yang tak segan untuk berjualan sayur-mayur.

Cok Ace menegaskan bahwa tindakan tersebut ilegal, terutama di tengah kondisi dunia yang tidak stabil. Dia menyebut bahwa banyak WNA dari Rusia dan Ukraina yang berdagang ilegal di Bali, menjual sayur-sayuran di pasar dan kepada teman-temannya. Hal ini harus segera ditindaklanjuti oleh pihak berwenang.

Dalam menghadapi masalah ini, perlu adanya kerjasama antara pemerintah daerah, kepolisian, dan instansi terkait untuk mengawasi dan menindak pelaku bisnis ilegal. Turis asing yang ingin berbisnis di Bali harus mematuhi aturan dan prosedur yang berlaku, serta tidak boleh merugikan pelaku usaha lokal.

Bali memang menjadi destinasi yang menarik bagi turis asing untuk berbisnis, namun hal tersebut harus dilakukan secara legal dan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Keberadaan turis asing yang berbisnis ilegal dapat merugikan perekonomian daerah dan menciptakan persaingan yang tidak sehat.

Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan masyarakat Bali untuk bersama-sama menjaga keberlangsungan bisnis lokal dan memberikan perlindungan terhadap pelaku usaha yang sah. Dengan demikian, Pulau Bali tetap dapat menjadi destinasi pariwisata yang ramah dan berkelanjutan bagi semua orang yang berkunjung dan tinggal di sana.

Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *