Adanya Gambaran Kampanye Hitam! Bawaslu Bantul Gandeng Karang Taruna Di Pilkada Bantul 2024
Dalam rangka mengantisipasi praktik politik uang dan kampanye hitam yang berpotensi terjadi di Pilkada Bantul 2024, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bantul telah mengambil langkah strategis dengan menggandeng Karang Taruna. Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat sistem pengawasan dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya integritas dalam proses demokrasi.
Ketua Bawaslu Bantul, Didik Joko Nugroho, menyatakan bahwa kerjasama ini merupakan upaya preventif untuk menjaga kejujuran dan keadilan selama proses pemilihan berlangsung. Semua orang sadar bahwa Pilkada merupakan pertarungan lokal yang rentan terhadap pelanggaran. Maka dari itu, kami memilih untuk bekerja sama dengan Karang Taruna, yang memiliki jaringan luas hingga ke tingkat padukuhan,” ujar Didik.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bantul mengatakan bahwa pada Pilkada 2024 terdapat potensi terjadinya politik uang dan kampanye hitam. Pemilihan kepala daerah yang merupakan pertarungan politik di tingkat lokal memiliki potensi risiko, baik dalam prosesnya maupun dalam persaingan yang terlibat. Karang Taruna, sebagai organisasi kemasyarakatan yang berbasis pemuda, diharapkan dapat memainkan peran penting dalam membangun kesadaran para pemilih muda. “Harapan kami mereka tidak hanya menjadi pemilih yang cerdas, akan tetapi juga pemilih perubahan yang aktif dalam memerangi politik uang dan kampanye hitam,” tambah Didik.
Sebagai bagian dari inisiatif ini, Bawaslu Bantul juga berencana untuk menguatkan keberadaan Desa Anti Politik Uang yang telah terbentuk di 17 kalurahan di Bumi Projotamansari. Ini adalah langkah konkret untuk menciptakan lingkungan yang mendukung praktik pemilihan yang bersih dan adil.
Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Bantul, Dewi Nurhasanah, menjelaskan bahwa skema pengawasan partisipatif akan melibatkan anggota Karang Taruna sebagai kader pengawasan. “Mereka akan dilatih untuk melakukan pengawasan dan melaporkan setiap indikasi pelanggaran yang terjadi, sehingga kami dapat bertindak cepat dan tepat,” kata Dewi.
Sambutan Ketua Karang Taruna Terhadap Kolaborasi Antisipasi Kampanye Hitam
Ketua Karang Taruna Bantul periode 2024-2029, Masduki Rahmat, menyambut baik kerjasama ini. “Ini merupakan kesempatan bagi pemuda agar bisa berkontribusi secara langsung di sebuah demokrasi. Kami siap untuk mendukung Bawaslu dalam upaya pencegahan politik uang dan kampanye hitam,” ucap Masduki.
Melalui sinergi ini, diharapkan Pilkada Bantul 2024 dapat berlangsung dengan lebih transparan dan jujur, sekaligus meningkatkan partisipasi pemilih muda dalam proses demokrasi.Di masa depan, Bawaslu Bantul berencana melibatkan karang taruna untuk secara aktif mendukung upaya memperkuat Desa Anti Politik Uang yang sudah ada di 17 kalurahan di Bumi Projotamansari.
Dia berharap bekerja sama dengan kelompok karang taruna bisa meningkatkan kesadaran dari para pemilih muda. Menurut Dewi Nurhasanah, Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu Bantul, karang taruna telah terlibat dalam skema pengawasan partisipatif.
Menurut Ketua Karang Taruna Bantul, Masduki Rahmat, saat ini Karang Taruna Bantul memiliki program penting. Menurutnya, penting untuk mengajarkan kepada generasi muda bahwa dalam berdemokrasi, tidak semua hal dinilai berdasarkan uang. Masduki memiliki keyakinan positif dengan jaringan karang taruna yang cukup besar. Dari tingkat kapanewon hingga tingkat dusun.
Leave a Comment