19 Pekerja Migran Ilegal Dijegal Di Soetta, Hendak Jadi Scammer Di Kamboja

Sedang Trending 5 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Polresta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) menggagalkan pengiriman calon pekerja migran Indonesia (CPMI) non-prosedural alias ilegal. Mereka hendak dikirim ke negara Qatar hingga Kamboja.

Berdasarkan pengungkapan kasus dari Maret-Juli 2025, sebanyak 19 CPMI terlarangan sukses dicegah. Mereka hendak pergi ke negara Qatar, Kamboja, Dubai, Yunani hingga Abu Dhabi untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga hingga scammer.

"Pekerjaan nan dijanjikan scamming, asisten rumah tangga dan bekerja di kebun. nan bakal berangkat ke negara Kamboja untuk bekerja secara non-prosedural sebagai scamming," kata Kapolresta Bandara Soetta Kombes Ronald Sipayung kepada wartawan, Kamis (3/7/2025).

Total sebanyak 12 orang tersangka sudah ditangkap polisi. Mereka nan ditangkap ialah laki-laki berinisial SY (44), AB (38), F (35), AP (30), MA (26), S (30), AH (44) dan M (51). Kemudian wanita inisial NU (28), EM (38), dan H (51).

"12 orang tersangka diamankan," ujarnya.

Mereka mengiming-imingi para korban penghasilan puluhan juta untuk bekerja di luar negeri. Mereka juga menggunakan visa turis untuk mengelabui petugas.

"Menawarkan pekerjaan sebagai asisten rumah tangga dengan iming-iming penghasilan berkisar Rp 16.000.000-Rp 30.000.000 per bulan. Mereka menggunakan arsip izin libur alias visa turis saat diberangkatkan dengan maksud untuk mengelabui petugas di Bandara Soekarno-Hatta saat diberangkatkan," jelasnya.

Belum diketahui sudah berapa kali para tersangka mengirimkan CPMI terlarangan ke luar negeri. Namun mereka mengaku mendapatkan untung jutaan dari aksinya tersebut.

"Para tersangka mendapatkan untung duit ialah dengan memberangkatkan CPMI non-prosedural sebesar Rp 4.000.000-Rp 7.000.000 dari setiap CPMI non-prosedural nan sukses berangkat," jelasnya.

Saat ini pihak kepolisian tetap melakukan pendalaman. Polisi juga tetap memburu 16 orang tersangka lainnya nan diduga terlibat. .

"16 tersangka lainnya nan terdiri dari 8 laki-laki, dan 8 perempuan, masuk dalam daftar pencarian orang (DPO)," pungkasnya.

(wnv/mea)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini