4 Fakta Kantor Ormas Di Sumut Nyaru Pabrik Ekstasi Dibongkar Polisi

Sedang Trending 2 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Medan -

Kantor salah satu organisasi masyarakat (ormas) di Kota Medan, Sumatera Utara, digerebek polisi. Penggerebekan dilakukan setelah instansi ormas tersebut terindikasi menjadi tempat transaksi narkoba.

Bukan itu saja, instansi ormas tersebut juga dijadikan sebagai 'pabrik' ekstasi. Puluhan butir ekstasi siap edar disita dari instansi ormas tersebut.

Dua orang nan berkedudukan sebagai peracik ekstasi diamankan polisi dalam operasi ini. Sementara ketua sub rayon ormas nan diduga menjadi pemodal melarikan diri saat instansi ormas digerebek.

Dia terjun ke sungai dan ditemukan tewas pada keesokan harinya. Berikut fakta-faktanya nan dirangkum , Selasa (5/8/2025).

1. Dua Tersangka Ditangkap

Direktur Narkoba Polda Sumut Kombes Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan penyergapan berasal dari info masyarakat mengenai adanya transaksi narkoba di instansi ormas di Jalan Teratai, Keludahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan.

"Kemudian tim melakukan pengamatan dan memandang tersangka MR (42) masuk ke dalam TKP (kantor ormas), sehingga tim melakukan penyergapan dan penggeledahan," kata Kombes Jean Calvijn, Senin (4/8).

Dalam operasi ini, tim menangkap tersangka MR (42) dan FA (22).


2. Peran Dua Tersangka


Jean Calvijn menjelaskan kedua tersangka berkedudukan sebagai penjaga dan membantu memproduksi ekstasi.

"Tersangka MR dan FA menjaga TKP, mencari bahan pembuatan ekstasi, membantu memproduksi dan menjual hasil produksi rumahan ekstasi," imbuhnya.

Keduanya diberi bayaran cetak Rp 3.000 per butir dan untung penjualan Rp 40.000 per butir.


3. Ketua Ormas Tewas Nyebur Sungai

Ketua ormas di Medan, Sumatera Utara, melarikan diri terjun ke sungai saat kantornya digerebek atas dugaan memproduksi ekstasi. Ketua ormas berinisial SS itu ditemukan tewas keesokan harinya.

"Saat tim melakukan penyergapan dan penggeledahan, sesaat itu juga tersangka SS melarikan diri keluar TKP dan terjun ke sungai nan berada di belakang TKP. SS adalah ketua subrayon ormas," kata Direktur Narkoba Polda Sumut Kombes Jean Calvijn Simanjuntak, Senin (4/8).

Penggerebekan itu dilakukan pada Jumat (25/7). SS ditemukan tewas keesokan harinya.

"Keesokannya pukul 15.00 WIB, kami mendapatkan info bahwa tersangka SS sudah meninggal bumi di seberang sungai tidak jauh dari TKP," imbuhnya.

Calvijn menjelaskan penyergapan dilakukan setelah pihaknya mendapatkan info bahwa instansi ormas nan berada di Jalan Teratai, Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan, menjadi tempat produksi dan transaksi narkoba.

4. Peran Ketua Ormas Kendalikan Pabrik

Pria berinisial SS (38), nan merupakan ketua sub rayon ormas di Kota Medan, Sumatera Utara, tewas setelah terjun ke sungai saat instansi nan dijadikan 'pabrik' ekstasi digerebek polisi. Polisi mengungkap peran inti tersangka SS.

"Tersangka SS memproduksi, mengendalikan, dan mengadakan peralatan cetak," kata Direktur Narkoba Polda Sumut Kombes Jean Calvijn Simanjuntak dalam keterangannya, Senin (4/8/2025).

Jean Calvijn mengatakan, dalam penyergapan tersebut, pihaknya juga menangkap tersangka MR (42) dan FA (24). Sementara SS tewas setelah terjun ke sungai saat kantornya digerebek.

Selain memproduksi dan bekerja mengendalikan tersangka MR dan FA, SS disebut menjadi pemodal sekaligus menyimpan untung dari penjualan ekstasi nan diproduksi di instansi ormas tersebut.

"Tersangka SS juga membiayai tersangka MR dan FA serta menyimpan untung hasil penjualan," imbuhnya.

Dari letak tersebut, tim mengamankan peralatan bukti di instansi ormas tersebut, antara lain 94 butir ekstasi logo bintang hasil produksi rumahan, 2 butir cokelat logo RR (meth), 2 butir pil cokelat berlogo RR (mengandung asetaminofen/paracetamol), 2 butir pil kuning logo Dior (mengandung asetaminofen/paracetamol), 0,1 gram serbuk pink (MDMA), 1 botol pewarna makanan, serta perangkat cetak ekstasi rakitan, antara lain martil, kikir, wajan, piring, sendok, sekrup, dan paku.

(mea/mea)