7 Ha Lahan Kosong Pltu Suralaya Cilegon Ditanami Pohon Biomassa

Cilegon -

Lahan seluas 7 hektare (ha) milik PT PLN Indonesia Power UBP Suralaya (PLTU Suralaya) ditanami pohon biomassa sebagai campuran batu bara. Ratusan pohon mulai ditanam untuk menggenjot capaian daya baru terbarukan (EBT).

Pohon seperti gamal, akasia, cebreng nan bisa dijadikan biomassa pohon sebagai bahan campuran batu bara ditanam di lahan seluas 7 hektare tersebut. Pohon-pohon itu nantinya bakal dijadikan biomassa sebagai substitusi batu bara sebagai bahan bakar penghasil daya listrik.

"Memang salah satu program sebagai kelak pelaku upaya alias perusahaan nan memang kudu memahami masalah ramah lingkungan. Oleh lantaran itu, mungkin di area ini ditanam untuk penghijauan sebagai salah satu kerjasama untuk salah satu perusahaan nan ramah lingkungan. Ke depannya jika perusahaan Indonesia Power Suralaya ini sebagai pengganti biomassa untuk daya baru terbarukan memang program sebagai pengganti batu bara itu biomassa," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten, Wawan Gunawan, di Cilegon, Kamis (3/7/2025).

Selain untuk kepentingan capaian sasaran EBT melalui biomassa di PLTU Suralaya, Wawan mengatakan penanaman pohon juga untuk penghijauan. Selain pohon nan sifatnya bisa dimanfaatkan untuk campuran batu bara, pohon buah-buahan ditanam untuk kepentingan masyarakat sekitar.

"Di sini sebetulnya untuk biomassa kan ada gamal, cembreng sebagai program nan lainnya untuk penghijauan masyarakat bisa dimanfaatkan holtikulturanya, alias misalnya tanaman buah-buahan ada durian, manggis, pete, jambu nan kelak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat setempat," ujarnya.

Menurut Wawan, selain PLTU Suralaya nan sedang menggencarkan program substitusi batu bara. Beberapa perusahaan lain di Banten juga sudah melakukan kerja sama dengan Pemprov Banten untuk menggenjot EBT melalui biomassa.

"Sekarang kan tergantung kapabilitas mesin si perusahaan ini kan beda-beda, misalnya diversi menggunakan lahan dia menanam akasia, jika di sini kan Gamal, Cembreng alias tergantung kapabilitas si lahan perusahaan itu," katanya.

(jbr/jbr)