Ancaman Israel Caplok Gaza Jika Hamas Tak Bebaskan Sandera

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX
Jakarta -

Israel menakut-nakuti bakal mencaplok sebagian wilayah jalur Gaza. Ancaman itu dilontarkan Israel untuk golongan Hamas.

Ancaman itu disampaikan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Katz. Dia meminta Hamas membebaskan para sandera Israel nan tetap ditahan, jika tidak, ancamannya mereka bakal mencaplok wilayah jalur Gaza.

"Saya memerintahkan (militer) untuk merebut lebih banyak wilayah di Gaza... Semakin Hamas menolak membebaskan para sandera, semakin banyak wilayah nan bakal hilang, nan bakal dianeksasi oleh Israel," ucap Katz dilansir AFP, Sabtu (22/3/2025).

Jika Hamas tidak mematuhinya, Katz juga menakut-nakuti "akan memperluas area penyangga di sekitar Gaza untuk melindungi wilayah masyarakat sipil dan tentara Israel dengan menerapkan pendudukan permanen Israel di wilayah tersebut".

Hamas Sudah Terima Proposal Mesir

Israeli transportation minister Israel Katz attends the cabinet meeting at the Prime Ministers office in Jerusalem February 17, 2019. Sebastian Scheiner/Pool via REUTERS/File Photo Purchase Licensing Rights, opens new tab Foto Menhan Israel Katz: (Sebastian Scheiner/Pool via REUTERS/File Photo Purchase Licensing Rights)

Dalam laporan AFP, sumber Palestina mengatakan Hamas telah menerima proposal dari mediatir Mesir dan Qatar untuk membangun kembali gencatan senjata dan menukar sandera Israel dengan tahanan Palestina "sesuai dengan agenda nan bakal disepakati". Proposal itu diterima Hamas pada Jumat (21/3).

Sumber tersebut mengatakan proposal itu "termasuk masuknya support kemanusiaan" ke Gaza, nan telah diblokir oleh Israel sejak 2 Maret.

Israel melanjutkan gempuran intensif di Gaza sejak hari Selasa lalu, dengan argumen kebuntuan dalam negosiasi.

Militer Israel telah mendesak masyarakat wilayah Al-Salatin, Al-Karama, dan Al-Awda di Gaza selatan untuk mengungsi dari rumah mereka pada hari Jumat, menjelang ancaman serangan.

Serangan Terus Terjadi

Displaced Palestinians, carrying their belongings, move away from the areas where the Israeli army is operating after Israels renewed offensive in the Gaza Strip, in Khan Younis, Thursday, March 20, 2025. (AP Photo/Abdel Kareem Hana) Foto Gaza: (AP/Abdel Kareem Hana)

Di sisi lain, Militer Israel mengatakan pada hari Jumat, bahwa mereka telah membunuh kepala intelijen militer Hamas di Gaza selatan dalam sebuah serangan sehari sebelumnya. Ini merupakan pejabat terbaru Hamas nan menjadi sasaran serangan Israel dalam beberapa hari terakhir.

Dimulainya kembali operasi militer skala besar oleh Israel, nan dikoordinasikan dengan pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump tersebut, menuai kecaman luas.

Menteri luar negeri Jerman, Prancis, dan Inggris menyerukan agar gencatan senjata Gaza segera diberlakukan, dengan menyebut serangan baru Israel itu sebagai "langkah mundur nan dramatis".

Kementerian luar negeri Turki juga mengecam apa nan disebutnya sebagai serangan "sengaja" oleh Israel terhadap rumah sakit nan dibangun Turki di Gaza.

Serangan Didukung Trump

An Israeli soldier takes position during an army operation in the West Bank city of Nablus, Sunday, Feb. 16, 2025. (AP Photo/Majdi Mohammed) Foto Militer Israel Serang Penduduk Gaza: (AP/Majdi Mohammed)

Israel kian pede melancarkan serangan lantaran mendapat support dari Amerika Serikat (AS). Presiden AS Donald Trump disebut mendukung penuh serangan masif Israel di Gaza.

"Dia sepenuhnya mendukung Israel dan IDF serta tindakan nan telah mereka ambil dalam beberapa hari terakhir," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt.

Trump, kata Leavitt, mewanti-wanti kepada Hamas untuk membebaskan sandera. Jika perihal itu tidak dilakukan, Trump mengatakan perihal jelek bakal terjadi.

"Presiden menjelaskan dengan sangat jelas kepada Hamas bahwa jika mereka tidak membebaskan semua sandera, bakal ada banyak perihal jelek nan kudu dihadapi, dan sayangnya, Hamas memilih untuk mempermainkan nyawa orang di media," kata Leavitt.

Ratusan Nyawa Hilang

Mourners react as they attend the funeral of Palestinians killed in an Israeli strike, amid the ongoing conflict between Israel and Hamas, at Al-Aqsa Martyrs Hospital, in Deir Al-Balah, in the central Gaza Strip, December 22, 2024. REUTERS/Ramadan Abed Foto Korban Tewas di Gaza Akibat Israel: (REUTERS/Ramadan Abed)

Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan 504 orang telah tewas sejauh ini dalam serangan Israel, termasuk lebih dari 190 anak-anak. Jumlah korban tewas sebelumnya 470 orang.

Israel melanjutkan kampanye udaranya Selasa (18/3) pagi dengan gelombang serangan mematikan, menghancurkan ketenangan relatif nan telah menyebar di wilayah Palestina nan dilanda perang sejak gencatan senjata diberlakukan pada 19 Januari.

Hamas mengatakan pihaknya menembakkan roket ke pusat komersial Israel, Tel Aviv, pada hari Kamis (21/3) dalam tanggapan militer pertamanya terhadap meningkatnya jumlah korban sipil. Sementara Israel mengatakan telah menutup rute utama utara-selatan wilayah itu saat pasukan memperluas operasi darat nan mereka lanjutkan pada hari Rabu (19/3).

(zap/taa)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini