Audiensi Dengan Para Ilustrator, Ibas: Terus Berkarya, Saling Menguatkan

Sedang Trending 5 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Wakil Ketua MPR Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menyampaikan bahwa ilustrasi adalah salah satu sub sektor strategis nan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kontribusi ekonomi kreatif. Ibas menilai ilustrator sebagai agent of change (agen perubahan), dan solusi berdikari untuk mengisi ruang kosong pengangguran menjadi ruang penuh produktivitas nan produktif melalui seni ilustrasi.

"Ilustrator menggoreskan pena, menciptakan bumi penuh cerita. Ilustrasi sub sektor strategis nan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kontribusi ekonomi kreatif," ungkap Ibas dalam keterangan tertulis, Jumat (14/3/2025).

Hal tersebut dia sampaikan, ketika menggelar audiensi dengan para ilustrator Indonesia bertopik 'Garis, Warna, dan Imajinasi: Dunia Ilustrator Kekinian' di gedung MPR RI, Kamis (13/3).

Ibas menambahkan, ilustrator sangat berkedudukan krusial dalam seni budaya serta industri kreatif. Untuk mengeksplorasi bumi nan penuh dengan produktivitas dan imajinasi.

"Melukis, mengilustrasi, membujuk kita untuk lebih memahami ilustrasi modern. Tidak hanya sekadar gambar alias desain, tetapi juga sebuah medium nan bisa menyampaikan pesan kuat, mengungkapkan perasaan, dan merangsang pemikiran," ujarnya.

Tidak hanya untuk menyampaikan pesan, ilustrator Indonesia juga mempunyai potensi besar untuk menggali kekayaan tradisi dengan menggali kekayaan tradisi Indonesia dengan cerita rakyat dan cerita nenek moyang. Selain kaya bakal ragam seni budayanya, Indonesia juga mempunyai banyak ilustrator dari masa ke masa.

"Indonesia kaya bakal ragam seni dan budaya. Kita mempunyai banyak ilustrator masa silam dan nan kekinian, nan mana semakin menunjukkan eksistensi di bumi internasional. Sebut saja, Bung Henk Ngantung, nan bekerja sebagai pelukis dan ilustrator di majalah Intisari dengan sketsa tinta hitam nan kita kenal dengan ' Oepatjara Penandatanganan Naskah Linggarjati," ucap Ibas.

Tidak hanya Bung Henk, Ibas juga menyebut GM Sidharta, ilustrator nan bekerja di Harian Kompas dengan karikatur-karikaturnya nan penuh makna.

"Sementara itu, ilustrator Indonesia saat ini ada Bung Ario Anindito, nan datang membawa karya ilustrasinya nan mendunia. Karya ilustrasi 'Star Wars' nan dijadikan komik terkenal. Contoh mini seorang ilustrator nan dapat membawa semangat baru dalam bumi seni visual dengan langkah nan unik dan segar," ungkapnya.

Ibas juga turut menyampaikan bahwa bumi ilustrasi tidak hanya memandang garis dan warna sebagai komponen estetika semata tetapi juga menjadi sarana untuk menyampaikan cerita, membangkitkan emosi, apalagi membujuk kita untuk berpikir tentang isu-isu krusial sekitar untuk beragam sektor.

Ketua Fraksi Partai Demokrat ini turut menyampaikan peran krusial illustrator sebagai agent of change (agen perubahan), solusi mandiri, dan mengisi ruang-ruang kosong melalui kreativitas.

"Indonesia butuh solusi mandiri, kita perlu mengisi ruang nan kosong, kita isi ruang pengangguran menjadi ruang penuh produktivitas nan produktif melalui seni ilustrasi," tegas Ibas.

Menurutnya, peluang-peluang ini bisa diwujudkan dengan terus bekerja-sama lintas lini antara pusat dan daerah. Partai Demokrat terus mendukung Pemerintahan Presiden Prabowo, agar dua perihal besar, pengangguran dan kemiskinan itu bisa kita antisipasi dan kita tekan sebaik-baiknya.

Ibas menutup sambutannya dengan rasa optimistis agar para ilustrator handal Indonesia bisa terus berkarya memajukan negeri.

"Saya minta seluruh ilustrator Indonesia, bisa terus berkarya, kompak, dan saling menguatkan. Menjaga warisan intelektual dan komunikasi budaya bangsa dalam bingkai kebinekaan untuk kemajuan Ibu Pertiwi. Ilustrasi bukan hanya ekspresi diri, melainkan corak narasi visual kehidupan dan identitas bangsa," pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut, datang salah satu peserta nan juga seorang ilustrator nan pernah bekerja-sama dengan Pixar untuk poster movie Disney 'Turning Red' ialah Emannuelle Elizabeth nan turut menyampaikan aspirasinya.

"Dunia ilustrasi di Indonesia berkembang sangat pesat. Namun saya memandang kawan dari wilayah nan mempunyai potensi luar biasa, kudu berhadapan dengan keterbatasan akses, tidak cukup exposure, dan pendidikan nan kurang. Oleh lantaran itu, kami berambisi ada sebuah program inkubasi bagi ilustrasi dari pemerintah. Residensi, wadah ilustrator untuk bekerja-sama dan belajar. Kami juga berambisi ada program internship pengarahan dari expert luar negeri nan berilmu untuk membimbing gimana standar dunia itu," paparnya.

Sebagai informasi, Acara ini dihadiri oleh banyak ilustrator muda Indonesia nan berbakat dan berprestasi. Beberapa diantaranya Emannuelle Elizabeth, Erika Richardo, Faza Ibnu Ubaidillah, Dinda Puspitasari, Yessi Mullianawati, Uti Nilam, dan banyak lagi. Turut datang pula Anggota FPD DPR RI Marwan Cik Asan, Rizki Natakusumah, Rinto Subekti, dan Wastam.

(prf/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu