ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Anggota DPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia, Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendorong penguatan kemitraan strategis antara Indonesia dan Arab Saudi di sektor pertambangan, makanan dan farmasi. Kehadiran Indonesia sebagai mitra utama bagi Arab Saudi dalam area Asia Tenggara dinilai tidak lepas dari potensi ekonomi kedua negara nan saling melengkapi dan kesamaan visi untuk memperkuat posisi di pentas global.
"Kedua negara mempunyai kepentingan strategis nan saling melengkapi. Arab Saudi sedang mendiversifikasi ekonominya melalui Vision 2030. Sementara Indonesia berupaya mencapai sasaran Indonesia Emas 2045 dengan meningkatkan investasi dan ekspor," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Rabu (16/4/2025).
"Pada tahun 2023 nilai perdagangan bilateral kedua negara mencapai USD 6 miliar, dengan Arab Saudi mengekspor USD 4 miliar ke Indonesia dan mengimpor USD 2 miliar dari Indonesia," imbuhnya saat menerima Ketua KADIN Arab Saudi untuk Indonesia Ayman Sejiny di Jakarta, Rabu (18/4).
Ketua MPR RI ke-15 dan Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan Arab Saudi telah menunjukkan kesukaan nan mendalam terhadap sektor pertambangan Indonesia. Terlihat dari investasinya di Vale Indonesia, sebuah anak perusahaan dari Vale S.A., nan merupakan salah satu perusahaan pertambangan terbesar di dunia. Investasi ini tidak hanya menunjukkan niat Arab Saudi untuk memperluas perannya di sektor pertambangan, tetapi juga menciptakan kesempatan kerja dan transfer teknologi nan memberikan faedah bagi perekonomian Indonesia.
"Keberadaan mineral dan sumber daya alam nan melimpah di Indonesia, termasuk nikel, tembaga, dan batu bara, memberikan kesempatan signifikan bagi Arab Saudi dalam memastikan pasokan bahan baku untuk industri dalam negeri mereka. Selain itu, dengan sasaran ekspor dunia Indonesia mencapai USD 405 miliar pada tahun 2029, kerjasama dengan Arab Saudi bakal memperkuat ketahanan dan keberlanjutan posisi Indonesia dalam pasar global," kata Bamsoet.
Selain itu, Wakil Ketua Umum/Kepala Badan Bela Negara FKPPI dan Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini memaparkan, dalam sektor makanan, Indofood telah menjadi contoh sukses produk Indonesia nan menembus pasar Arab Saudi. Kehadiran mi instan Indofood di pasar Saudi sejak tahun 1986 menandakan pengakuan bakal kualitas produk Indonesia dan tingginya permintaan konsumen Arab Saudi terhadap produk halal.
Diketahui pada Desember 2023, Kerajaan Arab Saudi dan Indonesia telah menandatangani Nota Kesepahaman untuk meningkatkan kerjasama dalam agunan produk legal dan pengakuan sertifikasi legal secara timbal balik. Dengan masyarakat muslim nan merupakan bagian terbesar dari populasi di Arab Saudi, peningkatan kerjasama dalam industri makanan legal sangatlah strategis.
"Di sektor farmasi, potensi kerjasama antara Indonesia dan Arab Saudi sangat besar, terutama dalam pengembangan obat-obatan dan produk kesehatan. Dengan meningkatnya permintaan bakal jasa kesehatan dan produk farmasi di Arab Saudi, Indonesia dapat berkedudukan sebagai penyedia obat-obatan generik dan produk farmasi, sejalan dengan upaya Kerajaan dalam meningkatkan kualitas jasa kesehatan publik," pungkas Bamsoet.
Sebagai informasi, turut datang saat menerima Ketua KADIN Arab Saudi untuk Indonesia, Nasief, Habib Mochsein dan Faiz Martak.
(akd/akd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini