Banjir Bandang Di Texas: Korban Tewas Jadi 43, Puluhan Orang Hilang

Texas -

Banjir di Texas, Amerika Serikat (AS), telah menewaskan 43 orang, termasuk 15 anak-anak. Banjir bandang di Texas bagian tengah ini juga menyebabkan belasan orang menghilang.

Dilansir Reuters, Minggu (6/7/2025), tim penyelamat tetap melanjutkan pencarian untuk para pekemah, wisatawan, dan masyarakat nan hilang. Jumlah korban diprediksi terus bertambah.

Petugas Informasi Publik Travis County, Hector Nieto, mengatakan empat orang telah meninggal bumi akibat banjir di sana dan 13 orang tidak diketahui keberadaannya. Para pejabat setempat mengatakan lebih dari 850 orang telah diselamatkan dari letak banjir.

Sebagian korban selamat setelah berpegangan pada pohon. Badai dadakan nan terjadi telah menyebabkan air Sungai Guadalupe meluap.

Di antara mereka nan lenyap terdapat 27 gadis dari perkemahan musim panas Camp Mystic. Dia juga memperkirakan ada jumlah lain di luar 27 orang tersebut.

"Kami memandang ini dalam dua langkah nan disebut orang lenyap nan diketahui, ialah 27 orang, kami tidak bakal menyebut nomor di sisi lain lantaran kami tidak tahu," kata Rice.

Banjir bandang itu terjadi dengan sigap pada Jumat (4/7) pagi waktu setempat saat hujan nan lebih deras dari perkiraan menyebabkan air sungai naik dengan cepat. Pejabat setempat menyebut musibah itu di luar perkiraan mereka.

"Kami tahu bahwa sungai bakal meluap, tetapi tidak ada nan menyangka ini bakal terjadi," kata pejabat Kerr County, Rob Kelly.

Sheriff Kerr County, Larry Leitha, mengatakan 17 orang korban tewas terdapat di wilayahnya. Mereka termasuk lima anak-anak dan belum teridentifikasi.

Layanan Cuaca Nasional AS mengatakan keadaan darurat banjir bandang sebagian besar telah berhujung di Kerr. Hujan nan terjadi pada Jumat lampau berjumlah separuh dari total banjir nan terjadi di wilayah tersebut dalam setahun.

Kerr terletak di Texas Hill Country, wilayah pedesaan nan terkenal dengan medan nan terjal, kota-kota bersejarah, dan tempat-tempat wisata. Letnan Gubernur Texas, Dan Patrick, mengatakan sejumlah visitor nan tidak diketahui jumlahnya telah datang ke wilayah tersebut untuk merayakan Hari Kemerdekaan di tepi sungai sesaat sebelum banjir terjadi.

(haf/dhn)