Bertemu Komunitas Bermain, Pihak Gbk: Kegiatan Nonkomersial Tak Kena Tarif

Sedang Trending 22 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Pihak pengelola area Gelora Bung Karno (GBK) melakukan perbincangan dengan organisasi bermain nan sebelumnya viral menyebut telah diminta duit hingga Rp 1,9 juta untuk sekedar beraktivitas di GBK. Dalam obrolan tersebut, pihak GBK mengatakan telah menjelaskan bahwa tidak mengenakan tarif untuk organisasi bermain nonkomersial.

Hasil perbincangan ini dijelaskan pihak GBK melalui akun instagram resmi @love_gbk seperti dilihat , Sabtu (5/7/2025). Dalam postingan tersebut pihak GBK menjelaskan tidak memberi tarif bagi organisasi bermain nan tidak bermaksud untuk mencari keuntungan.

"Kegiatan nan dilakukan oleh Komunitas Bermain maupun organisasi lain nan non-komersial tidak dikenakan tarif," tulis keterangan dalam postingan @love_gbk.

Pihak GBK menjelaskan juga selama aktivitas organisasi bermain itu tidak mengganggu ketertiban umum tidak ada masalah. Pihak GBK mengungkapkan bakal mengenakan tarif jika penggunaan area berkarakter eksklusif alias bersponsor.

"Maka bakal dikenakan tarif sesuai aturan," terang penjelasan tersebut.

Pihak GBK mengungkap telah menyelesaikan persoalan nan dinilai merupakan sebuah miskomunikasi tersebut. Selain itu, pihak GBK turut menyatakan komitmen untuk saling menghormati patokan serta menjaga kenyamanan berbareng di area publik GBK.

"Dengan semangat kolaborasi, ke depannya Komunitas Bermain dan GBK bakal terus menjalin komunikasi nan baik demi menciptakan lingkungan nan inklusif, aman, dan tertib untuk semua pengguna ruang terbuka publik," tutup keterangan.

Sebelumnya, viral di media sosial mengenai aktivitas organisasi bermain di area Gelora Bung Karno (GBK) diduga dimintai biaya. Pihak pengelola GBK buka suara.

Keluhan itu disampaikan salah seorang penduduk dari akun X-nya. Dilihat , Selasa (1/7), dia mengeluhkan adanya pungutan biaya sebesar Rp 1,9 juta saat aktivitas organisasi sedang bermain di area GBK.

"Kegiatan organisasi bermain GRATIS dan semua orang boleh main. Aktivitas cuman permainan tradisional. tapi dipalakin sampe 1.9jt/kegiatan? Terus buat apa bayar pajak? kita juga ga pake lapangan khusus. tolong Pak gub @pramonoanung. di Bandung aja kita bisa aktivitas gratis," tulis akun tersebut.

"Tiap Jumat aktivitas gratis, kita tetap perhatiin blockingan biar ga usik akses jalan, ga pake speaker, panitia semua sukarela. tetap diperas tiap minggu kudu bayar 1.9jt? bjir. repot banget mau main bareng doang. Terus buat apa dibikin taman dan lainnya?" ujarnya

Kepala Divisi Humas, Hukum & Administrasi GBK, Asep Triyadi, menjelaskan Komplek Gelanggang Olahraga Bung Karno (GBK) merupakan area nan didedikasikan untuk dimanfaatkan oleh semua orang. Dia mengatakan pihaknya juga menyambut beragam aktivitas di GBK sebagai tempat berkumpul nan kondusif dan nyaman.

Asep menyampaikan, pengenaan tarif diberlakukan hanya untuk aktivitas nan berkarakter komersil. Pengaturan aktivitas di GBK, kata Asep, bermaksud untuk memastikan ruang publik di sana dapat dinikmati oleh seluruh kalangan bersama.

"PPKGBK mendukung dan mengapresiasi setiap aktivitas positif nan dilakukan organisasi secara independen. Di samping itu, pengenaan tarif diberlakukan bagi aktivitas nan berkarakter komersil," kata Asep kepada wartawan, Selasa (1/7/2025).

"GBK menghargai kepercayaan dan support masyarakat sebagai ruang publik inklusif, kami berkomitmen untuk mendorong keterlibatan sosial dan pengembangan komunitas, sehingga tercipta sinergi positif antara GBK dan organisasi dalam mewujudkan akomodasi publik nan inklusif dan berkelanjutan," sambungnya.

Dia menyampaikan PPKGBK telah berkomunikasi langsung dengan organisasi mengenai untuk mendengarkan masukan secara terbuka dan membangun. Dia menuturkan PPKGBK bakal memperkuat sistem jasa organisasi agar lebih mudah, transparan, dan partisipatif.

Dia juga mengundang komunitas, warga, dan pihak mengenai untuk memberikan masukan melalui info@gbk.id alias kanal resmi kami di @love_gbk.

(lir/lir)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini