ARTICLE AD BOX
Serang -
Massa dari pembimbing mendatangi Gedung Negara Provinsi Banten untuk berdemonstrasi meminta kejelasan soal tunjangan tambahan (Tuta) nan tak dibayarkan. Sudah sekitar enam bulan Tuta tidak dibayarkan oleh Pemprov Banten kepada para guru.
Massa dari Aliansi Guru Pendidikan Provinsi Banten berdemo di depan gerbang Gedung Negara, nan juga merupakan rumah dinas Gubernur Banten, sembari membawa spanduk tuntutan mengenai Tuta. Selain itu, ada juga tuntutan soal pengangkatan pengawas sekolah dan pengangkatan pembimbing honorer.
Sepuluh perwakilan dari massa berjumpa dengan Gubernur Banten Andra Soni, Plh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten Deden Apriandhi, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Lukman, dan beberapa pejabat Pemprov lainnya.
Dalam pertemuan itu, koordinator lapangan (korlap) aksi, Martin Al Kosim, menyampaikan soal Tuta nan belum dibayar selama enam bulan. Ia meminta kejelasan mengenai tunjangan tersebut lantaran Peraturan Gubernur (Pergub) tentang Tuta belum dicabut.
"Kita di sini sama-sama mencari solusi. Tuta sudah lima bulan belum terbayar," ujarnya di depan Andra Soni.
Pertemuan tersebut tidak mencapai sebuah keputusan, namun bakal diagendakan forum lanjutan pada Kamis (10/7). Dalam pertemuan itu, Andra berambisi ada solusi dan pembahasan mengenai kesejahteraan guru.
"Coba cek kondisi finansial kita, coba dikaji. Kalau kita bisa tambah tunjangan untuk pekerjaan lain, kenapa tidak ke guru," ujar Andra.
Sementara itu, Plh Sekda Deden menjelaskan bahwa Tuta dihapus lantaran patokan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada tahun 2025. Aturan itu menyebut pembimbing tak boleh menerima tunjangan tambahan.
"Ada Permendikbud Ristek, bahwa (jabatan) wakil kepala sekolah, terus ke bawah, itu tupoksi para guru. Sehingga tak diperkenankan lagi dapat tunjangan tambahan," ujarnya kepada wartawan.
Menurutnya, Gubernur memerintahkan jajarannya untuk mengkaji kebijakan lain nan bisa menambah pemasukan bagi para guru.
"Sebetulnya Pak Gubernur langsung aware, jika Tuta nggak ada, pendapatan pembimbing drastis turun," katanya.
"Itulah nan beliau tugaskan kepada kami sejak beberapa bulan lalu, untuk memikirkan dan mencari jalan keluar mengenai penambahan pendapatan selain Tuta nan dihapuskan tadi," ujarnya.
(aik/azh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini