ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Hamas mengatakan mereka siap berkoordinasi dengan Palang Merah untuk mengirimkan support kepada para sandera nan ditahannya di Gaza. Hamas bersedia melakukan itu asal Israel memenuhi persyaratannya.
Syaratnya adalah Israel menghentikan serangan udara selama penyaluran support di Gaza. Hamas juga meminta Israel membuka permanen koridor kemanusiaan di Gaza.
Hal ini terjadi setelah video nan dirilis Hamas menunjukkan seorang sandera berjulukan Evyatar David - penduduk Israel nan ditahan di Hamas - kurus kering, David terlihat sedang menggali lubang nan menurutnya dalam video tersebut, dimaksudkan untuk kuburannya sendiri. Video itu menuai kritik tajam dari sejumlah negara Barat.
Dilansir Reuters, Senin (4/8/2025), menurut pejabat Israel, 50 sandera sekarang tetap berada di Gaza. Namun, hanya 20 orang nan diyakini tetap hidup.
Hamas sejauh ini telah melarang organisasi kemanusiaan untuk mengakses para sandera. Keluarga mereka juga hanya mempunyai sedikit alias tidak ada info mengenai kondisi mereka.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta palang merah untuk memberikan support kemanusiaan kepada para sandera.
Sementara itu, Forum Keluarga Sandera juga meminta Hamas membebaskan para tahanan itu. Mereka meminta Hamas bertanggung jawab atas nasib mereka selama ditahan.
"Hamas bertanggung jawab untuk menyediakan semua nan mereka butuhkan. Hamas telah menculik mereka dan mereka kudu merawat mereka. Setiap sandera nan meninggal bakal berada di tangan Hamas," kata mereka.
Diketahui, Israel sebelumnya memblokir support kemanusiaan di Gaza, Israel juga kerap menyerang penduduk Gaza nan sedang mengantre support di tengah krisis kemanusiaan. Banyak penduduk Gaza meninggal akibat kelaparan dan diserang Israel.
(zap/yld)