Hamas Serahkan 4 Jasad Sandera Yang Dibom Israel, Netanyahu Ancam Balas Dendam | Family Opera Initiative

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

loading...

Hamas serahkan 4 jasad sandera nan dibom pasukan Israel di Gaza. PM Israel Benjamin Netanyahu marah dan ancam balas dendam. Foto/Ashraf Amra/Anadolu Agency

GAZA - Hamas telah menyerahkan empat jasad sandera Israel, nan semuanya tewas akibat pengeboman pasukan Zionis di Gaza.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu marah dan menakut-nakuti bakal membalas dendam terhadap wilayah Gaza. Dia mengabaikan penyebab kematian empat sandera tersebut.

Empat jasad sandera tersebut; Shiri Bibas, kedua anaknya—Ariel dan Kfir—dan Oded Lifshitz, diserahkan ke Palang Merah Internasional di kota Khan Younis, Gaza selatan, pada hari Kamis berasas perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan.

Baca Juga

 Netanyahu Membunuh Mereka

Hamas, golongan perlawanan Palestina nan berkuasa di Gaza, mengatakan empat sandera itu tewas dalam serangan udara Israel nan membabi buta selama perang genosida selama 16 bulan di wilayah kantong Palestina tersebut.

Dalam pernyataan pertamanya setelah Hamas menyerahkan empat jasad sandera Israel tersebut, Netanyahu melalui kantornya mengatakan: "Suara darah orang-orang terkasih kita berteriak kepada kita dari tanah. Itu mengharuskan kita untuk menyelesaikan masalah dengan para pembunuh bejat itu—dan kita bakal menyelesaikan masalah dengan mereka."

"Mengembalikan keempat jenazah ini memaksa kita untuk memastikan bahwa apa nan terjadi pada 7 Oktober tidak bakal pernah terjadi lagi,” paparnya, nan menunjukkan niatnya untuk melanjutkan perang di Gaza, sebagaimana dikutip dari Anadolu, Jumat (21/2/2025).

Hamas mengatakan pasukan Israel bertanggung jawab atas kematian para sandera lantaran mengebom letak tempat mereka ditahan.

Kelompok itu menekankan bahwa mereka memperlakukan tawanan secara manusiawi dan berupaya melindungi mereka.

Disebutkan bahwa serangan Israel nan sama nan menewaskan keempat tahanan itu juga menewaskan 17.881 anak Palestina dalam apa nan digambarkan Hamas sebagai “pengeboman pidana Israel di Gaza.”