Hamas Tolak Tuduhan Netanyahu, Janjikan Peninjauan Transparan | Family Opera Initiative

Sedang Trending 4 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

loading...

Kelompok Perlawanan Palestina menyerahkan peti jenazah berisi jasad Shiri Bibas dari Khan Yunis, di Gaza selatan. Foto/media militer AL-Qassam

GAZA - Gerakan Perlawanan Palestina Hamas mengumumkan mereka bakal memeriksa klaim Israel mengenai jenazah Sheri Bibas nan ditawan dan mengakui kemungkinan adanya kesalahan akibat pengeboman Israel di letak tempat dia ditawan.

Dalam pernyataan nan dikeluarkan, Hamas menanggapi tuduhan Israel bahwa mereka secara keliru menyerahkan jenazah seorang wanita Palestina, bukan Bibas, pada hari Kamis.

Gerakan tersebut mengatakan mereka menanggapi klaim tersebut "dengan sangat serius" dan bakal mengumumkan temuannya secara transparan.

Hamas menyatakan, "Kami menyoroti kemungkinan adanya kesalahan alias tumpang tindih dalam jenazah, nan mungkin terjadi akibat pendudukan nan menargetkan tempat di mana family tersebut berada berbareng dengan penduduk Palestina lainnya," merujuk pada Shiri Bibas dan kedua anaknya.

Pernyataan tersebut lebih lanjut menekankan, "Kami tidak berkepentingan menahan alias tidak mematuhi pengembalian jenazah apa pun nan kami miliki. Kami menyerukan pengembalian jenazah nan diklaim pendudukan sebagai milik seorang wanita Palestina."

Hamas juga menolak ancaman nan dikeluarkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan menekankan perlunya mematuhi perjanjian gencatan senjata di Gaza.

“Kami menegaskan kesungguhan dan komitmen penuh kami terhadap semua tanggungjawab kami, sebagaimana ditunjukkan tindakan kami selama beberapa hari terakhir,” ungkap pernyataan itu.

Tuduhan Netanyahu

Netanyahu menuduh Hamas melanggar perjanjian gencatan senjata dengan tidak menyerahkan jenazah Bibas berbareng jenazah nan telah dikembalikan ke Israel pada hari Kamis.

Dalam pernyataan video, dia menyatakan, “Kami bakal bertindak tegas untuk membawa pulang Shiri, berbareng dengan semua sandera kami, baik nan hidup maupun nan mati, dan memastikan Hamas bayar nilai penuh atas pelanggaran perjanjian nan sadis dan jahat ini.”

Militer Israel mengumumkan pada Jumat pagi bahwa pemeriksaan forensik mengonfirmasi salah satu jenazah nan diterima dari Gaza bukan milik Bibas alias tawanan lainnya.