Jaga Keamanan Bali, Kapolda Intensifkan Penempatan Anggota Di Tempat Rawan

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Polda Bali menindak tegas kasus pengeroyokan WN Australia berinisial MR oleh delapan sekuriti Finns Beach Club Bali. Kapolda Bali Irjen Daniel Adityajaya menegaskan siapa pun nan terlibat bakal ditindak sebagai corak komitmen menjaga keamanan di Bali.

"Proses investigasi kita lakukan secara objektif, terukur dan tegas siapapun nan terlibat dalam kasus ini bakal diproses secara norma ," kata Irjen Daniel dalam bertemu pers nan dikutip, Jumat (21/2/2025).

Irjen Daniel berjanji bakal meningkatkan lagi pengamanan di tempat-tempat rawan. Dia berambisi kejadian ini tidak terulang.

"Kami bakal lebih mengintensifkan kembali penempatan anggota-anggota Polri di tempat-tempat nan rawan," ujar dia.

Dalam kasus ini, delapan sekuriti Finns Beach Club Bali ditetapkan menjadi tersangka. Mereka menjadi tersangka akibat salah prosedur dalam menangani tamu. Selain itu, seorang WN Australia juga telah ditetapkan menjadi tersangka.

Seperti dikutip dari detikBali, kejadian penganiayaan itu terjadi pada Selasa (11/2/2025). Penganiayaan melibatkan lima penduduk Australia serta 13 sekuriti kelab malam tersebut.

"Yang menjadi korban di sini inisial JE (Jhon Ebid). Dia penduduk negara Australia," kata Kapolda Bali Irjen Daniel Adityajaya.

Ebid mengalami luka akibat pemukulan di kepala, perut, dan kaki. Ia juga diseret ke area parkir staf Finns Beach Club. Kepala sekuriti, Nyoman Mertayasa, turut terlibat dalam penganiayaan tersebut.

Kejadian bermulai ketika WN Australia, Muhamed Rifai (MR), kerabat Ebid, diamankan sekuriti setelah berantem dengan seorang tamu asal Singapura.

"Pelakunya delapan orang. Mereka secara bersama-sama melakukan penganiayaan terhadap korban dengan langkah memukul dan menendang perut serta wajah korban hingga terjatuh. Salah satu sekuriti kemudian menginjak kaki korban dan membawanya ke parkiran staf Finns Beach Club," ujar Daniel.

Rifai kemudian melaporkan kejadian itu ke polisi. Setelah penyelidikan dan pemeriksaan rekaman CCTV, delapan sekuriti tersebut mengakui perbuatannya.

Daniel menyebut penganiayaan terhadap Ebid dipicu oleh kesalahpahaman. Sebelumnya, Rifai dan Ebid diminta keluar dari kelab malam setelah berbeda dengan tamu lain. Namun, Rifai menolak dan meronta saat digiring keluar, hingga akhirnya diborgol oleh sekuriti.

Melihat kejadian itu, Ebid berupaya membantu Rifai. Aksi tersebut dianggap sebagai corak perlawanan oleh sekuriti, sehingga Ebid pun menjadi sasaran penganiayaan.

Keadaan semakin memanas saat tiga kerabat Rifai lainnya, ialah Jadd Rifai, Roni Rifai, dan Zane Rifai, datang membantu. Peristiwa ini akhirnya berujung pada keributan di depan Finns Beach Club.

(knv/fjp)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu