ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Presiden RI Prabowo Subianto resmi meluncurkan 80.000 Koperasi Desa/Keluaran Merah Putih (Kopdes Merah Putih) pada 21 Juli lalu. Adapun program ini menjadi gebrakan baru bagi pemerintah dalam mewujudkan kemandirian ekonomi rakyat.
"Koperasi ini menjadi kekuatan, selalu dianggap sarana untuk berdaulat, sarana untuk kemerdekaan nan sejati. nan saya perlu ingatkan, kemerdekaan bukan hanya lagu kebangsaan merah putih. Kemerdekaan sejati adalah kemerdekaan ekonomi," ujar Prabowo saat Peluncuran Kopdes Merah Putih.
Tak main-main, Kopdes Merah Putih pun ditargetkan menyerap hingga 2 juta tenaga kerja di seluruh Indonesia dalam lima tahun ke depan.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyatakan Kopdes Merah Putih dirancang menjadi motor penggerak ekonomi desa nan berpotensi menyerap jutaan tenaga kerja dari beragam sektor.
Nantinya, koperasi ini bakal menjalankan kegunaan ekonomi multiperan seperti pengedaran pangan, jasa kesehatan, daya rumah tangga, pembiayaan upaya ultra mikro hingga penyediaan sembako. Seluruh aktivitas pun bakal dikelola langsung oleh masyarakat desa secara berdikari dan berkelanjutan.
"Sehingga di desa ada aktivitas ekonomi, tidak perlu lagi pemuda ke kota lantaran di desa sudah ada aktivitas ekonomi nan produktif. Dan itu diperkirakan Kopdes bakal menyerap 2 juta tenaga kerja," papar Zulhas dalam Economic Update 2025 di Program Closing Bell .
Terkait lapangan pekerjaan, Deputi Bidang Pengembangan Usaha Koperasi Kemenkop, Panel Barus menjelaskan program Kopdes Merah Putih mempunyai potensi besar dalam menyerap tenaga kerja. Sebab, setiap unit koperasi bakal menjalankan setidaknya tujuh bagian usaha, ialah mulai dari instansi koperasi, toko sembako, unit simpan pinjam, hingga klinik dan pergudangan.
"Program Koperasi Desa Merah Putih ini bakal menciptakan lapangan kerja baru jika moderat satu kopdes (Koperasi Desa Merah Putih) menyerapnya, memerlukan tenaga kerja 20 sampai 25, Anda bisa hitung sendiri berapa jumlah, dan itu di desa, bukan di kota," ujar Panel dikutip dari .
Dengan sasaran membentuk 80.000 Koperasi Desa Merah Putih di seluruh Indonesia, kesempatan kerja nan tercipta diperkirakan bisa menyentuh nomor 1,6 juta orang.
Namun, nomor tersebut baru merupakan hitungan kasar. Adapun jumlah ini tentunya dapat meningkat jika seluruh aktivitas koperasi telah melangkah aktif. Dengan begitu, sasaran 2 juta lapangan kerja dapat tercapai.
Panel juga menegaskan proses rekrutmen tidak serta merta langsung melangkah dalam waktu dekat. Menurutnya, tahun depan merupakan waktu nan paling realistis untuk mulai merekrut pegawai secara resmi.
"Bisa jadi (tahun depan). Setelah legalitas beres ya, pengoperasian kan ada kelak gimana skema pembiayaan kudu diputuskan koperasi desa itu kudu punya aset kan butuh tempat, butuh kantor, butuh penyimpanan asetnya seperti apa itu juga kan kudu diputuskan banyak perihal lah," jelas Panel.
Siapkan Tenaga Kerja Kompeten
Keberhasilan program Kopdes Merah Putih tentunya turut dipengaruhi oleh kesiapan para sumber daya manusia (SDM). Dalam perihal ini, pemerintah tengah menyiapkan upaya peningkatan kualitas SDM untuk mencetak tenaga kerja nan kompeten, siap pakai, dan bisa bersaing di era digital.
Terkait perihal ini, Kementerian Ketenagakerjaan bakal menyelenggarakan program pengembangan SDM bagi lebih dari 80 ribu KDKMP di 21 Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) serta 286 Balai Latihan Kerja (BLK).
"Melalui program pengembangan SDM ini, Kemnaker mau memastikan bahwa koperasi sebagai corak upaya nan berakar pada organisasi mempunyai SDM nan siap bekerja secara modern dan profesional. Pengembangan SDM koperasi adalah langkah krusial dalam menciptakan kemandirian dalam ekosistem ekonomi nan inklusif, berkekuatan saing, dan handal menghadapi tantangan zaman," ujar Menteri Ketenagakerjaan Yassierli.
Sebagai corak support terhadap Kopdes Merah Putih, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) juga membangun fondasi koperasi modern berbasis info dan prasarana konektivitas. Kemkomdigi juga memberikan training digital berjenjang bagi pengelola koperasi desa.
"Pendampingan ini melangkah kolaboratif berbareng organisasi digital lokal dan dinas komunikasi wilayah agar sesuai kebutuhan tiap desa," papar Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid.
Komdigi juga memastikan kesiapan jaringan digital nan andal dan merata di wilayah prioritas Kopdes Merah Putih. Di Kabupaten Klaten misalnya, semua 379 desa dan 26 kecamatan sudah terhubung jaringan fiber optik dan Optical Distribution Point (ODP).
Bersama Kementerian Koperasi (Kemenkop). Komdigi mengintegrasikan platform training digital milik Komdigi, Digitalent Academy, dengan aplikasi milik koperasi nan sedang dikembangkan. Hal ini bermaksud untuk mendukung pengelolaan info anggota, transaksi nontunai, dan monitoring keahlian koperasi secara real time.
"Kami tidak hanya konsentrasi pada pelatihan, tapi juga pada pembangunan ekosistem digital nan memudahkan pengelolaan koperasi secara modern dan partisipatif," pungkas Meutya.
(akd/akd)