ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Kejaksaan Agung (Kejagung) terus mengusut kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina. Kejagung mengungkap total kerugian kasus korupsi itu mencapai Rp 285 triliun.
"Berdasarkan hasil kalkulasi nan sudah dipastikan jumlahnya, itu totalnya Rp 285.017.731.964.389," kata Direktur Penyidikan pada Jampidsus Kejagung Abdul Qohar dalam bertemu pers di Gedung Kejagung, Jakarta Selatan, Kamis (10/7/2025) malam.
Qohar menerangkan total kerugian itu bertambah dari nomor nan sebelumnya diumumkan Kejagung. Sebelumnya, Kejagung menyebut kerugian dalam kasus tersebut nilainya Rp 193,7 triliun.
"Ini terdapat dari dua komponen, nan pertama kerugian finansial negara, nan kedua adalah kerugian perekonomian negara," ujarnya.
Dalam bertemu pers tersebut, Kejagung sekaligus mengumumkan penetapan 9 tersangka baru. Di mana, salah satu tersangkanya adalah pengusaha Mohammad Riza Chalid.
Riza merupakan beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa dan PT Orbit Terminal Mohammad Riza Chalid (MRC). Kejagung mengatakan Riza tiga kali mangkir pemeriksaan.
"Khusus MRC, selama tiga kali berturut-turut dipanggil dengan patut, tidak hadir. Berdasarkan informasi, nan berkepentingan tidak tinggal di dalam negeri," kata Qohar.
Qohar menjelaskan Riza saat ini berada Singapura. Kejagung telah berkoordinasi dengan Kejaksaan Singapura mengenai keberadaan Riza.
"Kami sudah kerja sama dengan perwakilan kejaksaan Indonesia di luar negeri, khususnya di Singapura. Kami sudah ambil langkah-langkah, lantaran informasinya ada di sana," jelas Qohar.
"Jadi langkah-langkah ini kami tempuh untuk gimana kita bisa menemukan dan bisa mendatangkan nan bersangkutan," imbuhnya
Berikut daftar sembilan orang tersangka baru kasus korupsi tata kelola minyak mentah:
1. Alfian Nasution (AN), VP Supply dan Distribusi PT Pertamina (Persero) tahun 2011-2015.
2. Hanung Budya Yuktyanta (HB), Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) tahun 2014.
3. Toto Nugroho (TN), VP Intermediate Supply PT Pertamina (Persero) tahun 2017-2018.
4. Dwi Sudarsono (DS), VP Product Trading ISC Pertamina tahun 2019-2020
5. Arief Sukmara (AS), Direktur Gas, Petrokimia & Bisnis Baru PT Pertamina International Shipping (PIS)
6. Hasto Wibowo (HW), SVP Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina tahun 2018-2020.
7. Martin Haendra Nata (MH), Business Development Manager PT Trafigura tahun 2019-2021.
8. Indra Putra Harsono (IP), Business Development Manager PT Mahameru Kencana Abadi.
9. Mohammad Riza Chalid (MRC), Beneficial Owners PT Tanki Merak dan PT Orbit Terminal Merak.
(whn/zap)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini