Longsor Di Puncak Bogor Tewaskan 2 Orang, Menteri Lh Akan Tindak Pemilik Vila

6 jam yang lalu

ARTICLE AD BOX

Bogor -

Sebanyak dua orang meninggal bumi tertimpa tahan longsor di area vila area Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol mengatakan vila tersebut tak semestinya dibangun di sana.

"Laporan nan kami terima dari teman-teman Polres di Kabupaten Bogor, ada korban jiwa nan berada di letak ini. Ini keterangan Pak Camat, tamu nan sedang berjamu di vila. Seharusnya ini tidak diperbolehkan, kita bangun seperti ini," kata Hanif kepada wartawan di lokasi, Senin (7/7/2025).

Dia mengatakan bakal melakukan tindakan norma lantaran telah menelan korban jiwa. Penegakan norma menurutnya bakal dilakukan segera.

"Jadi kami bakal lakukan segera penanganan norma lingkungan, lantaran sudah menimbulkan korban jiwa. Pada Pasal 98, kepadanya diminta bertanggung jawab dengan 3 sampai 10 tahun penjara dan denda 3 sampai Rp 10 miliar. Ini bakal kami kenakan untuk segeranya, lantaran memang penanganan kasus lingkungan ini agak lama ya," tuturnya.

Tindakan norma menurutnya bakal dijerat kepada pemilik vila. Hanif mengatakan bisa juga nantinya bakal menjerat korporasi andaikan terbukti terlibat.

"Kalau nan ini lantaran pribadi ya pemilik vila ya, jika nan perusahaan kelak kita lihat corporate alias sampai sejauh mana kelak dari teman-teman independensi penegakkan hukum, interogator nan bakal merumuskannya," sebutnya.

Terkait apakah bangunannya bakal dibongkar alias tidak, pihaknya bakal memandang hasil penyelidikan. Apabila ada unsur pidana, sementara gedung bakal dijadikan peralatan bukti.

"Kita agak lama ya proses hukumnya, jadi kita bakal tarik dulu ke proses hukum, mungkin disegel. Kalau bongkarnya nan kita tidak lakukan penindakan norma pidana biasanya kita bongkar, tapi jika nan pidana kita biarkan dulu lantaran sebagai bukti untuk pada saat sidang-sidang nanti," imbuhnya.

Menurutnya, penindakan norma lingkungan cukup menyantap waktu. Sehingga untuk sementara penanganan awal dilakukan berupa pengamanan lokasi.

"Sementara, mungkin diamankan aja dulu. Kalau nan lainnya, kita segera bakal sorong aktivitas rehabilitasi dengan tanaman-tanaman keras. Sebenarnya kita sudah lihat ini, sangat rawan longsor, tidak diperkenankan," pungkasnya.

(rdh/azh)