ARTICLE AD BOX
loading...
Mantan kepala Direktorat Intelijen Militer Israel Tamir Hayman senang dengan kekacauan nan melanda Suriah. Foto/Anadolu
TEL AVIV - Mantan kepala Direktorat Intelijen Militer Israel Tamir Hayman senang dengan kekacauan nan melanda Suriah.
Dia menyuarakan dukungannya terhadap perebutan kekuasaan di Suriah, seraya menambahkan bahwa kekacauan tersebut menguntungkan Israel.
"Kekacauan di Suriah menguntungkan. Biarkan mereka saling bertarung. Namun, Israel kudu tetap tak bersuara mengenai masalah ini dan tidak membikin pernyataan publik apa pun. Israel kudu bertindak dengan tenang," kata Hayman dalam sebuah wawancara dengan Army Radio, nan dikutip Middle East Eye, Jumat (14/3/2025).
Hayman, nan sekarang menjabat sebagai kepala Institut Studi Keamanan Nasional, menyambut baik bentrok antara beragam faksi di Suriah.
"Kami mendoakan kemenangan bagi semua pasukan, tetapi kami kudu melakukan satu hal, melakukannya secara diam-diam, dan tidak membicarakannya,” ujarnya.
Dia mengatakan, meskipun dalam jangka pendek tampaknya ada perebutan kekuasaan di Suriah, pemerintah baru berupaya memperluas kendalinya.
"Semua orang saling berperang. Kesepakatan dengan Kurdi pada hari pertama, pembantaian terhadap Alawite pada hari kedua, dan ancaman terhadap Druze pada hari ketiga. Semua kekacauan ini ditambah dengan serangan Israel di selatan. Semua kekacauan ini agak baik untuk Israel," jelasnya.
Mantan komandan militer itu merujuk pada kekerasan nan dimulai pada Kamis lampau ketika orang-orang bersenjata nan setia kepada presiden terguling Bashar al-Assad melancarkan serangan terhadap pasukan keamanan di wilayah pesisir, rumah bagi personil organisasi Alawite, tempat Assad dan sebagian besar loyalisnya berasal.
Bentrokan berubah menjadi serangan balas dendam terhadap penduduk sipil, menewaskan ratusan orang dan ribuan lainnya mengungsi.