Meriahnya Jakarta Fair 2025: Sarana Hiburan Masyarakat-genjot Ekonomi

Sedang Trending 4 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Jakarta Fair 2025 dibanjiri antusiasme ribuan visitor untuk berbelanja dari menenteng berbagi produk fesyen hingga kuliner. Tak hanya itu, sorak sorai dari area panggung utama tak kalah meriahnya.

Pada tahun ini, Jakarta Fair mengusung tema, 'Jakarta Fair Kemayoran Mendukung Indonesia Maju melalui Inovasi dan Karya Bangsa Berkelanjutan.'

Direktur Utama PT JIExpo sekaligus Ketua Panitia Penyelenggara, S. Hartati Murdaya, menegaskan tema ini mencerminkan komitmen Jakarta Fair dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global.

"Event ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dan menjaga bangsa agar tetap solid menghadapi tantangan global," ucap Hartati dalam keterangannya, Sabtu (12/7/2025).

Sebagai informasi, Pekan Raya Jakarta (PRJ) pertama kali digelar pada tahun 1968 oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin, sebagai wadah mempromosikan produk dalam negeri dan menghadirkan intermezo rakyat dalam satu letak terpusat.

Dalam perjalanannya, PRJ semakin terkenal pada era 1970-1980-an, menjadi ikon intermezo dan perdagangan tahunan ibu kota dengan menampilkan produk lokal dan internasional.

Tahun 1992 menjadi babak baru ketika PRJ pindah ke Kemayoran, seiring pembangunan Jakarta International Expo (JIExpo) nan bisa menampung peserta dan visitor dalam skala besar.

Di awal 2000-an, nama Jakarta Fair Kemayoran resmi digunakan sebagai pameran multiproduk terbesar di Asia Tenggara dengan lama hingga satu bulan penuh.

Diketahui, pada Jakarta Fair 2025 diikuti 2.550 perusahaan dengan 1.550 stand pameran, menghadirkan produk otomotif, elektronik, fesyen, peralatan rumah tangga, hingga UMKM lokal. Komposisi peserta pun seimbang: 50 persen sektor swasta dan 50 persen UMKM, menjadi potret inklusivitas ekonomi nan merangkul upaya rakyat.

Gubernur Jakarta, Pramono Anung, menegaskan Jakarta Fair adalah warisan tradisi nan tumbuh berbareng perkembangan ibu kota, sekaligus motor penggerak ekonomi nasional.

"Jakarta Fair sekarang menjadi arena pameran berskala nasional dan internasional nan menampilkan produk original Indonesia," ujarnya.

Event terbesar se-Asia Tenggara ini tak hanya destinasi belanja, melainkan atraksi wisata nan menawarkan pengalaman menyeluruh. Parade budaya, pagelaran kuliner, pesta kembang api, hingga konser musisi nasional tersaji setiap hari, memikat visitor domestik maupun mancanegara.

Tahun lalu, Jakarta Fair mencatat transaksi hingga Rp 7,5 triliun dengan 6,32 juta visitor selama 33 hari. Tahun ini, meskipun lama event berkurang tujuh hari, Pramono optimistis sasaran transaksi bakal melampaui capaian sebelumnya.

Selain itu, Jakarta Fair juga jadi tempat nan cocok untuk rekreasi keluarga. Salah satu visitor yakni, Djoko (38), seorang penduduk Temanggung, Jawa Tengah, menuturkan Jakarta Fair cocok menjadi lokasi wisata keluarga.

"Banyak intermezo ramah anak-anak. Kita belanja, mereka bermain. Semua Sayang," katanya.

Sementara Sofia Nurmala Sari (25), visitor asal Lampung Selatan, mengaku baru pertama kali datang ke Jakarta Fair setelah selama ini hanya memandang di media sosial.

"Nggak nyangka seramai ini. Dari parkir sampai masuk venue penuh orang belanja. Surga shopping banget, apalagi fesyen dan kosmetik. Konsernya juga keren," ujarnya.

Sofia apalagi berkeinginan menyiapkan strategi untuk kunjungan berikutnya.

"Tahun depan kudu bikin daftar belanjaan biar lebih efektif. Pulang dari sini dompet langsung kempes, tapi puas," katanya sembari tertawa.

Dalam menjaga kebersihan area JIExpo, Kemayoran, panitia telah menyiapkan 650 petugas kebersihan dan bekerja sama dengan beragam pihak untuk mendaur ulang sampah. Sampah organik diolah menjadi pupuk dan pakan maggot, mendukung upaya ekonomi sirkular di tengah gelaran masif ini.

Dari sisi akses, Pemprov Jakarta mengerahkan moda transportasi massal seperti KRL Commuter Line, MRT, dan Transjakarta dengan empat rute unik (Koridor PRJ 1, PRJ 2, 2C, dan 14) demi memudahkan pergerakan visitor dari beragam wilayah Jabodetabek.

Untuk nilai tiket masuk PRJ pun terjangkau, yakni; Senin: Rp40.000, Selasa-Jumat: Rp50.000, Sabtu, Minggu, Hari Libur Nasional: Rp60.000. Sedangkan untuk jam operasional; Senin-Kamis: 15.00-22.30 WIB, Jumat: 15.00-23.00 WIB, Sabtu & Minggu: 10.00-23.00 WIB.

Di tengah tantangan ekonomi global, Jakarta Fair 2025 bukan lebih dari sekedar pesta rakyat, bakal tetapi sebagai atraksi wisata nan bisa menggerakan wisatawan, menciptakan lapangan kerja dan menghidupkan ekonomi sampai lapisan paling bawah.

(prf/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini